Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) terus berupaya menggenjot kapasitas pabrik. Untuk itu, emiten perkebunan kelapa sawit ini berencana membangun pabrik ketujuh di Kalimantan Timur. "Nilai investasinya senilai US$ 18 juta," ujar Direktur Utama DSNG Djojo Boentoro, Rabu, (18/3).
Perusahaan ini akan mendanai pembangunan pabrik dengan menggunakan pinjaman perbankan senilai US$ 12,6 juta dan sisanya US$ 5,4 juta dari dana internal. Dana internal diambil dari laba ditahan serta penambahan modal.
Sekadar informasi, DSNG akan menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD). Melalui hajatan itu, DSNG mengincar dana Rp 681,24 miliar.
Rencananya, pabrik anyar tersebut berkapasitas 60 ton per jam. Pembangunan pabrik ini akan dimulai semester kedua tahun ini dan ditargetkan rampung di 2017. Nantinya, dengan tambahan pabrik baru, total kapasitas produksi DSNG akan meningkat 15,38% menjadi 450 ton per jam.
Saat ini, DSNG telah memiliki enam pabrik. Lima pabrik berlokasi di Kalimantan Timur dan satu di Kalimantan Tengah. Empat pabrik sudah mengantongi izin ISCC, adapun yang sudah mendapat izin RSPO masih tiga pabrik.
Selain mendirikan pabrik, DSNG akan menambah lahan tertanam sekitar 8.000 hektare (ha). Saat ini, total lahan milik perusahaan seluas 171.592 ha, dengan luas lahan tertanam sekitar 108.813 ha.
Untuk memuluskan rencana bisnis tahun ini, DSNG menyiapkan belanja modal US$ 70 juta-US$ 80 juta. Tahun lalu, perusahaan mengucurkan belanja modal Rp 816 miliar. Modal tersebut untuk penanaman lahan baru dan membangun pabrik kelapa sawit dan infrastruktur penunjang.
Meski harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) masih loyo, DSNG masih menorehkan pertumbuhan kinerja di tahun lalu. Perusahaan ini membukukan kenaikan pendapatan 27,34% menjadi Rp 4,89 triliun. Laba bersih melonjak sebesar 219,77% menjadi Rp 649,69 miliar.
Dari keuntungan tersebut, DSNG membagikan sekitar 16,31% atau setara Rp 105,98 miliar sebagai dividen. Dengan demikian, pemegang saham menerima dividen senilai Rp 50 per saham.
Tahun ini, manajemen DSNG tetap optimistis bisa meraih pertumbuhan kinerja. Perseroan membidik kenaikan kinerja sekitar 10% sampai 20%. Artinya, DSNG memproyeksikan pencapaian pendapatan berkisar Rp 5,37 triliun hingga Rp 5,86 triliun. Sementara, target laba bersih berkisar Rp 714,65 miliar sampai Rp 779,62 miliar. "Harga CPO mudah-mudahan bertahan. Kenaikan dollar AS pun membantu," tutur Djojo.
Direktur DSNG Timotheus Arifin optimistis bisnis CPO masih mampu bertumbuh. Ia menyadari adanya tantangan, yakni belum pulihnya perekonomian di negara pengguna CPO. Meski begitu, Arifin merasa pertumbuhan kinerja perusahaan masih akan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News