Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan memperoleh pendanaan cukup besar tahun ini. Emiten perkebunan ini baru saja mengantungi pinjaman sebesar Rp 806,12 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bertenor 10 tahun.
Dalam keterbukaan informasinya, Selasa, (28/4), Direktur Utama DSNG, Djojo Boentoro mengatakan, pinjaman itu akan digunakan perusahaan termasuk entitas anak untuk berinvestasi.
Ada 11 anak usahanya yang akan memperoleh bagian pinjaman tersebut. Anak usaha yang akan mendapat kucuran dana itu adalah PT Swakarsa Sinarsentosa, PT Dharma Agrotama Nusantara, PT Dharma Intisawit Nugraha, PT Dewata Sawit Nusantara, serta PT Pilar Wanapersada. Kemudian, ada pula PT Karya Prima Agro Sejahtera, PT Dharma Intisawit Lestari, PT Putra Utama lestari, PT Dharma Persada Sejahtera, PT Kencana Alam Permai, dan PT Sawit Andalan.
Tak hanya meraih pendaanaan melalui utang bank. DSNG juga telah memperoleh restu pemegang saham untuk melakukan private placement. Rencananya DSNG akan mengeluarkan 168 juta saham baru dengan harga Rp 4.055 per saham. Melalui aksi tersebut, DSNG mengincar dana Rp 681,24 miliar.
Dana itu akan digunakan DSNG untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 70 juta sampai US$ 80 juta atau setara Rp 910 miliar hingga Rp 1,04 triliun. Capex itu akan digunakan untuk penanaman 8.000 hektare lahan baru dan pembangunan pabrik kelapa sawit.
Di semester kedua ini, DSNG akan membangun pabrik kelapa sawit ketujuh di Kalimantan Timur. Untuk itu, DSNG perlu merogoh kocek US$ 18 juta atau sekitar Rp 234 miliar. Sebagai sumber pendanaannya, DSNG menggunakan 70% pinjaman perbankan dan 30% dana internal.
Pabrik itu berkapasitas 60 ton per jam dan ditargetkan rampung tahun 2017. Sehingga, kapasitas produksi DSNG akan meningkat 15,38% dari 390 ton per jam menjadi 450 ton per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News