kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Harga saham merosot, DSNG tetap stock split 1:5


Kamis, 27 Agustus 2015 / 13:55 WIB
Harga saham merosot, DSNG tetap stock split 1:5


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berencana memecah nilai nominal sahamnya alias stock split. Perseroan merasa harga saham DSNG sudah terlalu tinggi yakni di atas Rp 4.500 per saham saat rencana stock split ini digulirkan.

Harga saham DSNG juga terlihat lebih mahal jika dibandingkan dengan harga saham perkebunan lainnya. Djojo Boentoro, Direktur Utama DSNG mengatakan, agar harga saham lebih terjangkau investor publik, maka DSNG akan stock split dengan rasio 1:5.

Namun, sejalan harga komoditas yang merosot, saham DSNG terus bergerak turun terutama sejak bulan April lalu. Bahkan, sepanjang tahun ini, harga saham DSNG tercatat sudah turun 44,7% dan kini diperdagangkan di level Rp 2.155 per saham. Sehingga usai stock split, saham DSNG bisa diperdagangkan di kisaran Rp 431 per saham.

Meski harga sahamnya merosot, Djojo memastikan rencana stock split ini akan tetap dilakukan. "Penurunan saham karena perkembangan ekonomi gobal yang melemah dan tidak hanya terjadi pada saham perseroan, tetapi juga saham perkebunan lainnya," ujarnya, Kamis (27/8).

Apalagi, selama ini volume dan likuiditas perdagangan saham DSNG tidak besar. Ia berharap, usai stock split, saham DSNG yang beredar di pasar bisa bisa lebih banyak. "Sehingga dapat meningkatkan jumlah investor ritel dan perdagangan saham lebih likuid," imbuhnya.

Namun, perseroan masih belum bisa memastikan kapan tepatnya aksi korporasi ini bakal dieksekusi. Yang jelas, DSNG bakal meminta restu terlebih dahulu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 September mendatang.

Nah, selain stock split, DSNG juga masih memiliki rencana aksi korporasi lainnya dengan menambah modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Perseroan sudah mendapat izin untuk melakukan private placement tersebut dari pemegang saham. "Jumlah saham yang dilepas untuk pelaksanaan non-HMETD akan disesuaikan setelah stock split," ujarnya.

Dalam prospektus sebelumnya, DSNG akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 168 juta saham baru atau 7,93% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dana segar yang diincar dari aksi korporasi ini mencapai Rp 681,24 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×