kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dompet penuh berkat reksadana saham


Senin, 20 Maret 2017 / 10:00 WIB
Dompet penuh berkat reksadana saham


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed sempat menekan pasar modal domestik. Namun setelah The Fed menaikkan suku bunga pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mengukir rekor baru ke level 5.540,43. Reksadana saham pun diprediksi bisa mencetak return dua digit tahun ini.

Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, langkah The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%-1% sudah diantisipasi investor. "Ada rencana The Fed menaikkan suku bunga lagi. Tapi sebagian investor berspekulasi paling hanya sekali, dan paling cepat di triwulan ketiga tahun ini," paparnya. Karena itu, investor berani masuk ke pasar Indonesia.

Wawan optimistis, reksadana saham tahun ini bisa mencatatkan return 10%-12%. Merujuk data Infovesta Utama per 17 Maret 2017, rata-rata return reksadana saham, sebagaimana tergambar dari pergerakan Infovesta Equity Fund Index, mencapai 1,71% sejak awal tahun.

Kini, pelaku pasar bakal kembali mengamati fundamental ekonomi dalam negeri. Bank Indonesia (BI) diprediksi belum akan mengerek suku bunga BI 7-day reverse repo rate yang saat ini di level 4,75%. Sebab, pemerintah masih mampu mengendalikan inflasi. Cadangan devisa Tanah Air juga masih cukup untuk mengendalikan rupiah.

Kinerja saham perbankan yang membaik tahun ini juga dapat menjadi pendorong imbal hasil reksadana saham. "Kalau tahun lalu, kan, kredit macet perbankan membesar. Tahun ini harapannya kredit macet bisa ditekan," jelas Wawan. Apalagi sebagian program infrastruktur pemerintah akan rampung dan mulai beroperasi tahun ini.

Peringkat utang

Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management, juga optimistis kinerja reksadana saham sepanjang tahun 2017 bisa tumbuh tinggi. Bahkan ia memprediksi return reksadana saham bisa lebih dari 13%.

Ia menilai, penyelenggaraan pilkada yang positif dan membaiknya laporan keuangan emiten bakal jadi sentimen positif bagi bursa saham.

Tambah lagi, peringkat utang Indonesia dari lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) berpeluang naik menjadi investment grade. S&P diperkirakan akan meninjau lagi surat utang Indonesia pada Mei 2017. Prediksi Rudiyanto, tahun ini IHSG berpotensi mencapai 6.000.

Investment Director Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana juga memprediksi reksadana saham tumbuh positif tahun ini. Rata-rata return bisa berkisar antara 10%-15%. Syaratnya, S&P menghadiahi peringkat investment grade. Amunisi juga berasal dari laba bersih perusahaan yang bisa melonjak 20% tahun ini.

Namun, ada dua tantangan yang patut diwaspadai investor. Pertama, kondisi politik dalam negeri. "Kedua, kenaikan suku bunga The Fed secara agresif," jelas Jemmy.

Sementara Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menghitung, tahun ini imbal hasil reksadana saham berpeluang mencapai kisaran 13%-15%.

Ada beberapa katalis positif yang menyokong bursa saham domestik, mulai dari hasil pendapatan emiten di kuartal I-2017, kenaikan rating dari S&P, stabilitas makro ekonomi, berakhirnya pemilihan umum kepala daerah Jakarta, serta inflow dana asing. "Tapi target APBN, antara lain pendapatan dari pajak, perlu dicermati," imbuhnya.

Dari eksternal, pemilihan umum di Eropa bisa memicu sentimen negatif, terutama bila hasil tak sesuai harapan pasar. Volatilitas harga komoditas serta kebijakan Donald Trump mengenai perpajakan, yakni tax boarder adjustment, juga perlu dicermati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×