Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yen Jepang diperdagangkan di sekitar level terendah dalam lima bulan pada hari Senin (30/12) terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar dolar AS kokoh didukung oleh kenaikan imbal hasil surat utang negara AS, US Treasury. Likuiditas akhir tahun yang tipis membuat sebagian besar mata uang berada dalam kisaran yang ketat.
Yen berpindah tangan pada 157,71 dengan hanya risiko intervensi Jepang yang mencegah pengujian lain dari level 160 yang terakhir terlihat pada bulan Juli.
Ukuran indeks dolar terhadap rival utama tetap datar di 107,98.
Euro berada di US$ 1,0429, tidak jauh dari palung baru-baru ini dan dalam pola bertahan dalam perdagangan hari libur. Mata uang tersebut menuju penurunan tahun kalender sekitar 5,5% terhadap dolar.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis Jelang Akhir Tahun, Senin (30/12), Menguat Hampir 28% Tahun Ini
Kenaikan imbal hasil Treasury AS telah menjadi pendorong bagi dolar. Obligasi acuan 10 tahun US Treasury mencapai level tertinggi lebih dari tujuh bulan minggu lalu. Imbal hasil mendekati angka tersebut pada hari Senin, di 4,625%.
"Dolar AS tampaknya akan ditutup lebih tinggi tahun ini terhadap semua mata uang utama dengan dolar AS sebagai mata uang utama," kata Chris Weston, kepala penelitian di pialang daring Australia Pepperstone seperti dikutip Reuters.
Untuk bulan ini, indeks dolar naik 2,3%, sehingga kenaikan tahun ini menjadi 6,6%.
Indeks dolar telah menguat dalam tiga bulan terakhir, dibantu oleh ekspektasi bahwa kebijakan Presiden terpilih Donald Trump berupa pelonggaran regulasi, pemotongan pajak, kenaikan tarif, dan pengetatan imigrasi akan bersifat pro-pertumbuhan dan inflasioner serta membuat imbal hasil AS tetap tinggi.
Baca Juga: Menilik Kembali Tren Aliran Dana Asing Jelang Pergantian Tahun
Dolar telah menguat 10 yen sejak 3 Desember, dengan sebagian besar penurunan mata uang Jepang terjadi setelah Federal Reserve mengeluarkan pesan peringatan pada 18 Desember tentang pemotongan suku bunga di masa mendatang.
Pandangan itu sangat membebani yen, yang mencapai level terlemahnya sejak 17 Juli minggu lalu di 158,09 per dolar. Nilai tukar yen Jepang telah merosot 10,6% sepanjang tahun ini.
Yen bangkit dari level terendah tersebut pada hari Jumat setelah ringkasan pendapat dari pertemuan kebijakan Bank of Japan pada bulan Desember menunjukkan beberapa pembuat kebijakan memperoleh keyakinan dalam kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi. Sementara bank sentral Jepang juga memangkas pembelian obligasi bulanannya.
Namun, imbal hasil Jepang tetap sangat rendah. Komentar baru-baru ini telah menabur keraguan tentang komitmen BOJ untuk menaikkan suku bunga.
Baca Juga: Prospek Rupiah Masih Akan Suram di Tahun 2025
BOJ mempertahankan suku bunga tetap di 0,25% pada pertemuan bulan ini. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan, bank sentral sedang mencermati lebih banyak data tentang momentum upah tahun depan dan kejelasan tentang kebijakan ekonomi pemerintahan AS yang akan datang.
Jajak pendapat Reuters yang dilakukan awal bulan ini menunjukkan BOJ dapat menaikkan suku bunga menjadi 0,50% pada akhir Maret. Pasar suku bunga memperkirakan hanya 42% kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Januari.
Weston dari Pepperstone mengatakan pembeli dolar terus mendominasi perdagangan dalam pasangan USD/JPY.
Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato pada hari Jumat menegaskan kembali kekhawatiran atas penurunan yen. Dia mengulangi peringatannya untuk mengambil tindakan terhadap pergerakan mata uang yang berlebihan.
Baca Juga: Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah untuk Hari Ini (30/12)
Kecuali yen, pergerakan mata uang di pasar utama suam-suam kuku minggu lalu. Yen turun 0,9%, euro turun 0,2% dan sterling naik 0,1% sementara indeks dolar naik 0,2%.
Pemotongan suku bunga berikutnya oleh Bank Sentral Eropa bisa berlangsung lebih lama setelah kenaikan inflasi baru-baru ini, kata anggota Dewan Gubernur ECB Robert Holzmann pada hari Sabtu.
Mata uang kripto utama bitcoin juga lesu di sekitar US$ 93.350, dan turun sekitar 4% pada bulan ini setelah mundur dari rekor tertinggi 108.379,28 yang dicapai pada 17 Desember. Mata uang ini telah melonjak sekitar 115% sepanjang 2024.
Selanjutnya: Cek Prakiraan Cuaca Lengkap BMKG untuk Bengkulu dan Sekitarnya pada Hari Ini (30/12)
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 Hari Ini 30 Desember 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News