kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Dolar Australia Menguat Didorong Kenaikan Suku Bunga dan Harga Energi


Senin, 29 Agustus 2022 / 06:35 WIB
Dolar Australia Menguat Didorong Kenaikan Suku Bunga dan Harga Energi


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang Australian Dolar (AUD) menguat didorong oleh kenaikan suku bunga dan harga komoditas energi.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan ekspektasi inflasi di Australia tidak akan setinggi Eropa dan Inggris, Kenaikan suku bunga mendorong Australian Dolar (AUD).

"Ekspektasi inflasi di Australia tidak setinggi Eropa (EU) dan Inggris (UK) yang akan melewati 2 digit. Kenaikan suku bunga tentu mendukung AUD, namun tidak akan seagresif the Fed," ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (28/8).

Baca Juga: Dolar AS Masih Bisa Menguat di Tengah Gelombang Kenaikan Suku Bunga

Lukman mengatakan AUD akan lebih kuat dari pada mata uang utama dunia lainnya seperti Euro (EUR) dan Poundsterling (GBP) namun masih sedikit lebih lemah dari Dolar AS.

"AUD masih akan menguat terhadap mata uang lain kecuali terhadap CAD yang juga diuntungkan oleh harga energi tinggi dan USD," tuturnya.

Menurut Lukman krisis energi yang memicu harga batu bara yang tinggi masih akan sangat mendukung AUD. Sementara sentimen negatif berasal dari kekuatiran menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia dengan resesi di Eropa dan AS. Lukman mengatakan sentimen ini masih akan tetap hingga akhir tahun dan awal tahun depan.

Baca Juga: Suku Bunga Naik, Begini Rekomendasi Investasi Valas

"Resesi masih sulit diperkirakan, mungkin akan hingga kuartal III 2023. Sedangkan krisis energi diperkirakan mereda usai musim dingin di belahan utara, Kira-kira memasuki kuartal kedua," ucapnya.

Rupiah juga diuntungkan dari harga batu bara yang tinggi, namun Lukman melihat AUD masih akan sedikit lebih kuat daripada Rupiah dan lebih menarik kalau membeli USD/IDR. Lukman memproyeksikan AUD/USD di akhir tahun akan berkisar US$ 0.66. Sementara AUD/IDR akan berada Rp 10.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×