Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Nilai tukar dolar AS bergerak stabil pada Selasa (10/6/2025) di tengah perdagangan yang sepi.
Pelaku pasar menahan diri menjelang hasil pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta menjelang rilis data inflasi AS yang dijadwalkan minggu ini.
Negosiator tingkat tinggi dari kedua negara melanjutkan pembicaraan untuk hari kedua di London.
Baca Juga: Kenaikan Rupiah Diproyeksi Akan Terbatas pada Selasa (10/6)
Agenda utama mencakup isu-isu sensitif seperti kontrol ekspor chip, pembatasan terhadap logam tanah jarang (rare earth), hingga visa pelajar—isu yang lebih kompleks dibandingkan perundingan sebelumnya di Jenewa yang hanya menyasar pengurangan tarif.
"Berbeda dengan kesepakatan di Jenewa yang memberikan kemenangan mudah lewat jeda tarif, pembicaraan di London kini masuk ke ranah strategis jangka panjang yang tidak mudah diselesaikan dalam hitungan hari," ujar Charu Chanana, Kepala Strategi Investasi di Saxo Bank.
Di pasar Asia, pergerakan mata uang terpantau lesu karena investor memilih bersikap hati-hati.
Dolar AS tercatat nyaris tidak berubah terhadap yen di level 144,57, sementara euro diperdagangkan di $1,1425. Poundsterling naik tipis 0,1% ke $1,3563.
Baca Juga: Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah pada Hari Ini (10/6)
Indeks dolar (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, stagnan di 98,986 hanya sedikit di atas level terendah enam pekan yang tercapai pekan lalu.
Sejauh tahun ini, indeks dolar telah melemah 8,7%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dampak perlambatan ekonomi akibat ketegangan dagang dan kebijakan tarif AS.
Dolar Australia, yang kerap menjadi proxy sentimen risiko global, bergerak datar di $0,652, sedangkan dolar Selandia Baru menguat tipis ke $0,6058, masih dekat dengan level tertinggi tujuh bulan.
Fokus utama pasar pekan ini tertuju pada rilis data inflasi konsumen AS (CPI) untuk bulan Mei yang akan diumumkan Rabu (11/6/2025).
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah Tipis 0,04% ke Rp 16.291 per Dolar AS pada Senin (9/6)
Data tersebut dinilai krusial karena bisa memberi gambaran dampak lanjutan dari tarif terhadap harga konsumen, serta menjadi masukan penting menjelang rapat Federal Reserve pada 17–18 Juni mendatang.
Bank Sentral AS diperkirakan masih akan menahan suku bunga. Meski sejumlah data menunjukkan ketahanan ekonomi, pelaku pasar tetap memperkirakan adanya peluang pemangkasan suku bunga hingga dua kali masing-masing 25 basis poin sebelum akhir tahun.
Selanjutnya: Konsumsi Rutin 5 Makanan Ini untuk Menjaga Kesehatan Organ Intim Anda, Moms
Menarik Dibaca: Konsumsi Rutin 5 Makanan Ini untuk Menjaga Kesehatan Organ Intim Anda, Moms
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News