kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dolar AS perkasa, rupiah melemah 0,34% dalam sepekan


Jumat, 22 Oktober 2021 / 19:30 WIB
Dolar AS perkasa, rupiah melemah 0,34% dalam sepekan
ILUSTRASI. Rupiah ditutup di level Rp 14.123 per dolar AS pada hari ini (22/10)


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup stagnan pada perdagangan di akhir minggu ini. Jumat (22/10), rupiah spit berada di level Rp 14.123 per dolar Amerika Serikat (AS) alias tak beranjak dari level sebelumnya. Walau begitu, dalam seminggu terakhir, rupiah tercatat mengalami koreksi 0,34%.

Sedangkan di kurs JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah mengalami pelemahan 0,21% dan ditutup di level Rp 14.162 per dolar AS. Sementara dalam sepekan terakhir, mata uang Garuda ini juga mengalami pelemahan sebesar 0,55%.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan selama sepekan ini rupiah memang cenderung diselimuti sentimen negatif sehingga tak mengherankan ketika rupiah harus melemah. Ia menyebut sentimen eksternal adalah biang keladi yang mendorong terkoreksinya rupiah.

“Pasar sempat khawatir ketika tersiar kabar bahwa raksasa properti China, Evergrande dikabarkan akan default. Walaupun pada hari ini nyatanya sentimen tersebut memudar seiring Evergrande yang membayar obligasinya,” kata Faisyal kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10).

Baca Juga: Rupiah spot ditutup stagnan di level Rp 14.123 per dolar AS, ini sentimennya

Lebih lanjut, ia menyebut faktor lain yang memicu pelemahan rupiah adalah penguatan dolar AS yang didorong oleh semakin dekatnya pelaksanaan tapering. Ditambah lagi, data ekonomi AS yang cukup solid serta pernyataan hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) turut mendongkrak penguatan dolar AS.

Sementara untuk pekan depan, dia melihat, sentimen utama yang akan dinantikan pasar adalah rilis data ekonomi AS. Data ini dinilai akan menjadi bukti seperti apa pertumbuhan ekonomi AS serta sebagai patokan ekspektasi ke depannya.

Selanjutnya: Jubir beberkan pencapaian dua tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×