Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp 14.453 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,35% pada hari ini (20/8). Alhasil, dalam sepekan, nilai tukar rupiah sudah pelemahan 0,45%.
Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga tak bertenaga. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.464 per dolar AS atau terkoreksi 0,35%. Di kurs Jisdor, rupiah sudah ambles 0,52% di pekan ini.
Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan, pergerakan rupiah di pekan ini memang tertekan oleh penguatan dolar AS. Pemicunya adalah rilis data ketenagakerjaan AS yang kembali naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Selain itu, Federal Reserve juga mengumumkan tapering akan terjadi pada akhir tahun ini atau awal tahun 2022. Hal ini menjadi sentimen negatif untuk rupiah, karena investor menjadi risk-off dan kembali memburu dolar AS,” jelas dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (20/8).
Baca Juga: Rupiah melemah 0,35% ke Rp 14.453 per dolar AS, begini proyeksinya pekan depan
Sementara dari dalam negeri, David melihat sentimen yang muncul untuk pekan ini sebenarnya cukup baik. Mulai dari data cadangan devisa yang masih surplus, lalu keputusan BI yang pertahankan suku bunga acuan. Selain itu, kepemilikan asing di pasar saham maupun obligasi masih positif secara year to date (ytd).
Namun, dengan minimnya sentimen di pekan depan, David memprediksi, pergerakan rupiah akan cenderung kembali melemah namun terbatas. Proyeksinya, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 14.400 - Rp 14.500 per dolar AS pada minggu depan.
Selanjutnya: Ekonom Bank Mandiri prediksi defisit transaksi berjalan menyempit di kuartal III-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News