kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah melemah 0,35% ke Rp 14.453 per dolar AS, begini proyeksinya pekan depan


Jumat, 20 Agustus 2021 / 16:33 WIB
Rupiah melemah 0,35% ke Rp 14.453 per dolar AS, begini proyeksinya pekan depan
ILUSTRASI. Rupiah melemah terhadap dolar AS/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengakhiri perdagangan pekan ini dengan kinerja yang kurang apik. Di pasar spot, pada Jumat (20/8), rupiah ditutup melemah 0,35% ke Rp 14.453 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sementara di kurs Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga mencatatkan kinerja negatif. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.464 per dolar AS atau terkoreksi 0,35%. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, dari sisi global, dolar AS mengalami penguatan didorong oleh ekspektasi The Fed yang berencana mengurangi stimulus tahun ini. Bank sentral AS tersebut juga mengisyaratkan bahwa pengurangan aset dapat dimulai segera setelah 2021.

“Investor sekarang akan menantikan simposium Jackson Hole Fed, yang berlangsung dari 26 hingga 28 Agustus, untuk petunjuk lebih lanjut tentang penurunan aset dan jadwal kenaikan suku bunga,” tulis Ibrahim dalam keterangan resmi Jumat (20/8). 

Baca Juga: Loyo, rupiah Jisdor ditutup melemah ke Rp 14.463 per dolar AS pada Jumat (20/8)

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim menyebut pasar merespon negatif terhadap rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang mengalami defisit walaupun ekonomi di kuartal II-2021 tumbuh 7,07%. Pasalnya, kenaikan PDB kuartal II-2021 tidak bisa menopang kenaikan NPI. 

Bank Indonesia (BI) melaporkan, NPI pada kuartal II-2021 berada di posisi defisit US$ 400 juta. Capaian itu memburuk dibandingkan kuartal sebelumnya yang surplus hingga mencapai US$ 4,06 miliar. 
NPI terdiri dari dua pos besar yaitu transaksi berjalan (current account) serta transaksi modal dan finansial.

Menurutnya defisit transaksi berjalan yang besar tidak mampu ditutup oleh pos transaksi modal dan finansial yang surplus US$ 1,92 miliar pada kuartal II 2021. Sementara transaksi berjalan mengalami defisit US$ 2,23 miliar atau 0,77% terhadap PDB. Realisasi itu lebih dalam dibandingkan kuartal sebelumnya yang minus US$ 1,06 miliar atau 0,38% PDB. 

Maka itu, Ibrahim memperkirakan rupiah masih akan melemah perdagangan Senin (23/8) pada rentang Rp 14.450 - Rp 14.500 per dolar AS.

Selanjutnya: Indonesia revamps banking rules to spur digital transformations

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×