Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dogecoin tengah digilai para penambang uang digital. Uang kripto ini harganya menggila setelah didorong oleh orang-orang seperti Elon Musk dan Mark Cuban.
Mengutip Bloomberg, Jumat (16/4), harga Dogecoin rally sekitar 180%. Menurut CoinMarketCap.com, lonjakan harga Dogecoin ini membuat nilai pasarnya mencapai lebih dari US$ 48 miliar.
Harga Dogecoin sudah meroket 18.000% dari tahun lalu ketika masih diperdagangkan seharga US$ 0,002 dan masih bernilai sekitar US$ 250 juta.
Lonjakan Dogecoin adalah bagian dari peningkatan altcoin, istilah untuk semua token digital yang bermunculan meniru Bitcoin.
Baca Juga: Ini sejumlah alasan Dogecoin jadi aset kripto paling ramai diperdagangkan
Seperti kebanyakan dari mereka, kasus penggunaannya terbatas, menjadikannya alat bagi spekulan dan meningkatkan kekhawatiran bahwa gelembung meningkat di dunia kripto yang sekarang bernilai lebih dari US$ 2,25 triliun.
“Ini mengingatkan saya pada hari-hari dot com. Kami tahu sesuatu yang besar sedang terjadi, banyak investor yang mengejarnya dengan keras. Itu menyebabkan gelembung,” kata Scott Knapp, kepala strategi pasar di CUNA Mutual Group.
“Untuk setiap Amazon.com ada 10 pets.com yang bangkrut. Apakah Dogecoin adalah pets.com dari era cryptocurrency?” tanyanya.
Minat pada aset kripto meningkat lagi setelah perusahaan seperti PayPal dan Square mulai mengaktifkan transaksi dalam Bitcoin di sistem mereka. Tambah lagi, perusahaan Wall Street seperti Morgan Stanley mulai memberikan akses ke token ke beberapa klien terkaya.
Michael Novogratz, Kepala Eksekutif Galaxy Digital Holdings, tidak percaya, karena Dogecoin "tidak benar-benar memiliki tujuan".
“Ini mengingatkan pada GameStop,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV. "Saya akan sangat, sangat khawatir jika salah satu teman saya berinvestasi di Dogecoin dengan harga ini," imbuhnya.
Dengan sedikit dukungan untuk membeli cryptocurrency, membuat pedagang pemula yang terjun ke dalam bisnis ini rentan terhadap kerugian besar.
“Pemerintah telah memompa begitu banyak stimulus moneter dan fiskal ke dalam ekonomi sekarang, bahkan aset yang tidak berharga sedang ditawar,” kata Michael O'Rourke, kepala strategi pasar di JonesTrading.
Baca Juga: Ini penyebab Dogecoin melonjak 400% dalam seminggu