Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 244,24 miliar sepanjang 2021. Raihan PTDU tahun lalu melesat 401,42% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 48,71 miliar.
Direktur Keuangan PTDU Toto Yulianto menjelaskan bahwa lonjakan pendapatan usaha PTDU pada 2021 disebabkan oleh progres pekerjaan yang meningkat cukup signifikan, di samping adanya kontribusi dari entitas anak usaha yang menyumbang pendapatan cukup besar.
Toto menyebut, PTDU mampu melewati tantangan kondisi perekonomian nasional di masa pandemi covid-19. Termasuk di tengah sektor konstruksi yang dalam kondisi kontraksi. Sepanjang tahun lalu, PTDU membukukan laba sebesar Rp 3,01 miliar atau naik 1,49% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pembukuan yang positif ini tidak terlepas dari meningkatnya progres pekerjaan yang cukup signifikan dan kontribusi dari entitas anak usaha. Meskipun pada kuartal-kuartal sebelumnya Perseroan membukukan kinerja keuangan negatif namun pada akhir tahun berhasil membukukan kinerja keuangan positif," ujar Toto dalam keterangan tertulis, Senin (4/4).
Baca Juga: Tarif Tol Cipali Naik, Weha Transportasi (WEHA) Bakal Sesuaikan Tiket Layanan
Hingga akhir 2021, aset lancar PTDU meningkat 73,87% menjadi Rp 275,95 miliar dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp 158,71 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kas dan setara kas, tagihan bruto dari pemberi kerja, serta uang muka ke pemasok.
Adapun, aset tidak lancar mengalami penurunan 2,95% dari Rp 72,60 miliar menjadi Rp 70,46 miliar di 2021 akibat penurunan properti investasi yang dikonversi/barter dengan pembayaran utang ke pemasok. Kemudian total aset naik 49,76% dari sebelumnya Rp 231,31 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 346,41 miliar di 2021.
Pada tahun 2021 liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan sebesar 63,87% dari Rp 138,92 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 227,65 miliar. Liabilitas Jangka Panjang meroket 823,50% dari Rp 2,50 miliar menjadi Rp 23,12 miliar di tahun 2021.
Secara total, liabilitas PTDU naik 77,31% dari Rp 141,43 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 250,77 miliar pada 2021. Peningkatan liabilitas ini disebabkan akibat kenaikan utang bank yang dipergunakan PTDU untuk mendukung pendanaan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
Toto melanjutkan, PTDU memiliki keyakinan untuk mencetak kinerja yang lebih baik pada tahun 2022. Optimisme tersebut sejalan dengan pandemi covid-19 yang lebih terkendali dan pemulihan kondisi ekonomi.
Baca Juga: Simak Strategi Dharma Samudera Fishing (DSFI) untuk Capai Penjualan Rp 650 Miliar
Adapun pada tahun ini, PTDU menargetkan akan mengikuti tender pekerjaan dengan nilai tender sekitar Rp 5,5 triliun. Lelang pekerjaan meliputi tender proyek-proyek swasta (pusat perbelanjaan, perkantoran, hunian) dan proyek pemerintah yang pendanaannya bersumber dari APBN/pinjaman (pasar, rumah sakit, universitas, sekolah, terminal, gedung pemerintah, serta jalan).
Dari tender yang akan diikuti tersebut, sepanjang tahun 2022 PTDU menargetkan kenaikan penjualan dan pendapatan usaha, yang turut mendapatkan kontribusi dari kontrak yang masih berjalan sebesar Rp 136 miliar dan sisanya dari pendapatan baru dan penjualan properti.
"Salah satu kontribusi penopang kinerja perseroan nantinya berasal dari kontribusi entitas anak usaha yang bergerak di bidang properti. Saat ini entitas anak usaha tengah mengembangkan dua proyek perumahan yang berlokasi di Kabupaten Bogor," tandas Toto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News