Reporter: Rashif Usman | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai ramai membagikan dividen kepada pemegang saham menjelang pertengahan tahun. Fenomena ini tak hanya menjadi sinyal positif atas kinerja perusahaan di tahun buku 2024, tetapi juga jadi momentum investor berburu dividen.
Emiten yang tergabung dalam indeks LQ45 beberapa hari belakangan juga sudah mengumumkan rencana pembagian dividen. Terbaru, ada PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang menyerahkan total dividen sebesar Rp 88 per saham untuk tahun buku 2024 yang mewakili rasio pembayaran sebesar 99,7% dari laba bersih. Secara rinci, UNVR akan membagikan dividen tunai final sebesar Rp 47 per saham, dengan total nilai mencapai sekitar Rp 1,79 triliun. Sebelumnya, UNVR juga telah menyalurkan dividen interim sebesar Rp 41 per saham atau setara Rp 1,56 triliun yang telah dibayarkan kepada investor pada 6 Desember 2024.
Kemudian, duo emiten Grup Adaro yakni PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga bakal membagikan dividen. ADRO mengumumkan dividen sebanyak US$ 500 juta, di mana US$ 200 juta telah dibagikan sebagai dividen interim dan US$ 300 juta bakal disalurkan sebagai dividen final. Sementara, ADMR akan membagikan dividen tunai dengan total US$ 120 juta.
Selanjutnya, dari sektor telekomunikasi ada PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Indosat Tbk (ISAT) yang menebar dividen tunai, masing-masing Rp 21,04 triliun dan Rp 2,70 triliun.
Emiten dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan menyalurkan dividen tunai masing-masing, US$ 136,4 juta dan US$ 271,54 juta.
Baca Juga: Catat, Berikut Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Tunai Indosat (ISAT)
Tapi, di tengah momentum pembagian dividen tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru masih nyaman berada di zona merah, bahkan dalam tiga hari perdagangan beruntun. Pada penutupan perdagangan Selasa (3/6), IHSG terkoreksi 20,24 poin atau 0,29% ke 7.044,82. Melansir data RTI, net sell asing juga tercatat mencapai Rp 736,24 miliar di seluruh market
Analis sekaligus VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, mengatakan pembagian dividen diperkirakan masih akan menjadi pemanis jangka pendek buat IHSG, terlebih dengan dividen yield tinggi yang ditawarkan emiten seperti TLKM 7,6%, PGAS 9,8% dan HMSP 8,7%.
Meski demikian, Audi menegaskan bahwa pembagian dividen tidak secara langsung mengundang arus masuk dana asing ke saham-saham tersebut.
“Saat ini, kami melihat potensi inflow lebih mengarah ke saham big caps strategis, terutama karena valuasinya yang menarik,” kata Audi, kepada Kontan, Selasa (3/6).
Audi memproyeksikan IHSG akan bergerak cenderung mixed dalam jangka pendek, berada di kisaran level 7.000–7.250. Hal ini juga dipengaruhi oleh sejumlah sentimen global dan domestik, seperti meningkatnya ketidakpastian terkait kebijakan tarif Amerika Serikat serta potensi pelemahan daya beli di dalam negeri.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, mengamini musim pembagian dividen dari emiten besar memang menjadi sentimen positif jangka pendek yang umumnya dapat menopang dan menahan tekanan di bursa. Dus, Rully memprediksi IHSG akan bergerak nyaman di kisaran 6.925-7.150 dalam jangka pendek dan menengah.
"Pembagian dividen bisa menjadi daya tarik bagi investor asing, terutama jika yield dividen relatif tinggi dan valuasi saham sudah murah," ucap Rully kepada Kontan, Selasa (3/6).
Baca Juga: Cum Date Mulai Hari Ini (2/6), Cek Jadwal 34 Saham Pembayar Dividen, Yield Capai 10%
Meski demikian, Rully mengingatkan berdasarkan data internal, ada indikasi perlambatan ekonomi yang berisiko terus berlanjut sepanjang kuartal II tahun ini.
Sementara itu, Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi menjelaskan bahwa investor kerap mencermati emiten yang membagikan dividen hingga 100% atau lebih dari laba bersih, seperti yang dilakukan UNVR.
Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan belum memiliki rencana strategis jangka panjang, karena seluruh laba dibagikan kepada pemegang saham sehingga tidak ada sisa dana yang dialokasikan untuk belanja modal pada tahun berikutnya.
Dividen Ciptakan Outflow Asing
Wafi menilai dividen yang menarik memang mampu menarik minat investor untuk membeli saham. Namun, jika tidak didukung oleh fundamental yang kuat, saham tersebut berisiko mengalami tekanan jual saat tanggal ex-dividen, karena investor hanya mengejar dividen semata.
Baca Juga: HM Sampoerna (HMSP) akan Bagi Dividen Rp 6,53 Triliun, Cek Jadwal Lengkapnya
Untuk konteks investor asing, minat beli mereka akan membawa arus modal masuk (capital inflow). Sebaliknya, jika mereka hanya berburu dividen, bisa terjadi arus modal keluar (capital outflow) pada saat ex-dividen maupun saat dividen dibayarkan, karena dividen tersebut biasanya dibawa kembali ke negara asal investor.
Di samping itu, Rully menjelaskan ada beberapa faktor utama yang memicu derasnya arus keluar modal asing belakangan ini yaitu tingginya ketidakpastian global, indikasi pelemahan kondisi ekonomi, serta kebijakan pemerintah yang belum mampu meningkatkan optimisme para investor.
Sementara itu, Audi mencermati beberapa faktor yang mendorong keluarnya dana asing dari pasar saham. Pertama, meningkatnya ketidakpastian global pasca rencana penerapan tarif balasan oleh Trump. Tarif impor baja yang akan naik menjadi 50% per 4 Juni dinilai melanggar kesepakatan trade truce di Zurich dan memberi tekanan pada pasar Tiongkok. Kedua, pergeseran dana ke aset safe haven, tercermin dari lonjakan harga emas sekitar 2% ke level US$3.355 per troy ounce, yang menunjukkan kecenderungan investor kembali memilih aset berisiko rendah.
Baca Juga: Bayar Dividen Penuh, UNVR Andalkan Penguatan Fundamental di Tengah Koreksi Saham
Selanjutnya: Lepas Jabatan Presdir, Boy Thohir Ditunjuk Jadi Wakil Presiden Komisaris AlamTri
Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Furnitur Ruang Tamu yang Jenius untuk Rumah Minimalis Modern
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News