CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Diuntungkan relaksasi PPN properti, intip rekomendasi saham Bank BTN (BBTN) berikut


Selasa, 03 Agustus 2021 / 17:00 WIB
Diuntungkan relaksasi PPN properti, intip rekomendasi saham Bank BTN (BBTN) berikut
ILUSTRASI. Nasabah mencoba mencari informasi KPR perumahan melalui kanal digital di Jakarta, Kamis (29/4). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/04/2021.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berhasil mencatatkan penyaluran pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 265,9 triliun pada semester I-2021. Jumlah tersebut naik 5,59% dibanding periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 251,83 triliun.

Pertumbuhan tersebut berhasil mengalahkan pertumbuhan rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya tumbuh 0,45% secara year on year (yoy) per Juni 2021.

Dari sisi bottom line, emiten bersandi BBTN ini berhasil membukukan laba bersih Rp 920 miliar pada paruh pertama tahun ini. Perolehan tersebut naik 19,87% dari Rp 768 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Kinerja terus membaik di semester I 2021, ini rekomendasi analis untuk saham BBTN

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menjelaskan, kenaikan kinerja BBTN tidak terlepas dari strategi manajemen yang fokus memanfaatkan momentum tren suku bunga rendah. 

“Selain itu, BBTN juga berhasil memanfaatkan adanya kebijakan relaksasi PPN dari pemerintah pada sektor properti untuk mendongkrak kinerjanya di paruh pertama tahun ini,” kata Okie kepada Kontan.co.id, Selasa (3/8).

Adapun, segmen KPR bersubsidi berhasil mencatatkan kenaikan 11% secara yoy menjadi Rp 126,29 triliun. Perolehan tersebut tercatat berkontribusi terhadap 45% total pinjaman BBTN. Sementara untuk segmen KPR non-subsidi tumbuh 0,90% yoy menjadi Rp 80,59 triliun pada periode yang sama. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri dalam risetnya pada 29 Juli menuliskan, BBTN akan memiliki fleksibilitas dalam mengelola Cost of Fund (CoF) seiring masih berlimpahnya likuiditas dan tren suku bunga rendah saat ini. 

Selain itu, BBTN disebut secara bertahap akan meniadakan produk tabungan mahalnya, salah satunya Tabungan Batara Prima. Para nasabah produk tersebut dialihkan ke produk tabungan BTN Investa yang memiliki tarif lebih rendah. 

Baca Juga: Harga batubara masih solid, simak rekomendasi saham Harum Energy (HRUM)

Tak hanya itu, pihak BBTN juga menyebut ada ruang untuk menilai kembali instrumen Term Deposit (TD) milik nasabah institusi yang jatuh tempo pada bulan Juni hingga Agustus 2021 dengan total nilai sebesar Rp 69 triliun. 

“Pihak manajemen akan menurunkan tingkat bunganya menjadi 3,5%, atau level yang sama dengan counter rate saat ini. Oleh karena itu, hal tersebut seharusnya cukup untuk membuat CoF BBTN menjadi lebih rendah lagi pada tahun ini,” tulis Eka dalam risetnya.

 

Selain berpotensi menurunkan CoF, Eka juga menyebut BBTN akan bisa menurunkan rasio Non Performing Loan (NPL). Salah satu caranya adalah dengan rutin mengadakan lelang dan penjualan agunan yang diambil alih dari investor baru dan developer. Cara lainnya dengan mempercepat pemulihan melalui program Rumah Murah BTN yang khusus untuk properti second dan aset tertekan.

Melalui langkah tersebut, Eka memproyeksikan rasio NPL bruto BBTN akan turun menjadi 3,9% pada akhir tahun nanti dari level 4,1% pada Juni 2021. 

Sementara Okie memperkirakan tren positif BBTN pada paruh pertama tahun ini akan kembali berlanjut pada sisa tahun ini. Menurutnya, kebijakan pemerintah untuk memperpanjang relaksasi PPN untuk properti hingga akhir tahun akan memberikan dampak positif terhadap kinerja BBTN. 

“Selain itu, dukungan dari kebijakan moneter juga dapat mendorong kredit. Untuk tahun ini, kami memproyeksikan pertumbuhan kredit bersih BBTN dapat mencapai 8.26% dan laba bunga bersih dapat mencapai 11%,” imbuh Okie.

Sedangkan BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan pada tahun ini pendapatan BBTN akan sebesar Rp 28,10 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,82 triliun. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pinjaman sebesar 6,3% secara yoy dan level Net Interest Margin (NIM) sebesar 3,1%.

Baik Eka dan Okie sama-sama merekomendasikan beli saham BBTN dengan target harga Rp 2.200 per saham.

Selanjutnya: Rights issue mendorong kinerja Bank Rakyat Indonesia (BBRI), ini rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×