Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah di level 6.400,054 pada akhir perdagangan, Rabu (16/4). Indeks tercatat melemah 0,65% atau 41 poin dibanding hari sebelumnya.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menilai secara teknikal, pergerakan IHSG hari ini masih berada di atas garis rata-rata harga 20 hari terakhir, yang bisa jadi tanda awal bahwa pasar mulai pulih.
“Indikator Stochastic RSI saat ini menunjukkan bahwa IHSG sudah berada di posisi jenuh beli. Artinya, indeks telah naik cukup tinggi dalam waktu singkat dan berpotensi mengalami koreksi atau turun sementara,” terang Alrich pada Kontan, (16/4).
Untuk Kamis (17/4), pasar global akan mencermati pidato Ketua The Fed Jerome Powell malam ini, setelah dokumen pertemuan bank sentral AS sebelumnya menunjukkan kekhawatiran bahwa inflasi bisa bertahan tinggi lebih lama dari perkiraan.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Tersungkur, Begini Proyeksinya Di Jangka Menengah
“Meskipun suku bunga acuan masih dipertahankan di kisaran 4,25%–4,5%, pasar tetap memperkirakan suku bunga akan diturunkan sebesar 0,5% tahun ini, sesuai dengan perkiraan yang sudah disampaikan Desember lalu,” tambah Alrich.
Alrich memprediksi IHSG Kamis (17/4) belum ada dorongan yang kuat ke arah naik maupun turun, sehingga IHSG kemungkinan akan bergerak dalam rentang yang terbatas untuk sementara waktu.
“Dengan kondisi tersebut, pelaku pasar perlu mencermati potensi konsolidasi jangka pendek dalam rentang 6375–6425 pada perdagangan Kamis (17/4),” ujarnya.
Menurutnya, saham-saham yang dapat diperhatikan meliputi Mitra Adiperkasa (MAPI), Dayamitra Telekomunikasi (MTEL), Kalbe Farma (KLBF), Jasa Marga (JSMR), dan J Resources Asia Pasifik (PSAB).
Sementara itu, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menilai pergerakan IHSG hari ini (16/4) cenderung bergerak melemah karena adanya tekanan dari aksi jual asing yang mencapai Rp 8,2 triliun di seluruh perdagangan.
“Kami mencermati realokasi aset investor cenderung pada safe havens atau free risk seperti emas dan gov bonds seiring ketidakpastian yang meningkat didorong kebijakan tarif Trump,” terang Audi pada Kontan, (16/4).
Untuk pergerakan IHSG Kamis (17/4), Audi menilai kekhawatiran atas dampak kebijakan tarif Trump membuat pasar cenderung lebih hati-hati dan beralih ke aset aman, seperti emas, yang kini mencetak rekor baru di level US$3.290 per troy ounce.
Audi memprediksi IHSG Kamis (17/4) akan bergerak di melemah dengan kisaran pergerakan antara level 6.263 sebagai support dan 6.583 sebagai resistance.
“IHSG saat ini tertahan di area 6.500 dan mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan, terlihat dari indikator RSI yang mulai turun. Jika indeks turun menembus batas bawah di sekitar 6.354, ada potensi pelemahan lanjutan,” tambahnya.
Audi juga membeberkan analisis teknikal untuk rekomendasi saham Kamis (17/4), yaitu:
J Resources Asia Pasifik (JSAB)
Support: Rp 298 per lembar saham
Resistance: Rp. 370 per lembar saham
Pertimbangan: Buy on break
Barito Pacific (BRPT)
Support: Rp 690 per lembar saham
Resistance: Rp. 800 per lembar saham
Pertimbangan: Speculative buy
Baca Juga: IHSG Rentan Tertekan, Investor Institusi Lokal Jadi Andalan
Selanjutnya: 5 Biji Buah yang Bisa Meningkatkan Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Biji Pepaya
Menarik Dibaca: 5 Biji Buah yang Bisa Meningkatkan Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Biji Pepaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News