Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: A.Herry Prasetyo
Kejadian ini menambah daftar panjang skandal yang menghantam YG Entertainment di tahun ini.
Sebelumnya, saham YG mulai turun setelah Seungri, mantan anggota Bigbang, terlibat dalam kasus Burning Sun hingga prostitusi.
Kemudian, founder YG Entertainment Yang Hyun-suk juga terseret kasus prostitusi. Bahkan, polisi sudah meningkatkan status Yang Hyun-suk menjadi tersangka.
Pukulan bagi YG Entertainment berlanjut setelah Dispatch merilis laporan eksklusif yang menyebut leader iKon, Kim Hanbin alias B.I menggunakan obat-obatan terlarang pada 2016 lalu.
Akibat laporan ini, B.I memilih keluar dari iKon dan YG.
Baca Juga: Saham SM Entertainment, agensi Red Velvet, turun ke level terendah setahun terakhir
i sisi lain, YG Entertainment juga harus segera menyiapkan dana segar hingga KRW 67 miliar guna mengganti dana investasi yang dikeluarkan Moët Hennessy-Louis Vuitton (LVMH), perusahaan multinasional yang membawahi barang-barang mewah asal Prancis.
Asal tahu saja, pada tahun 2014, LVMH menginvestasikan dana sekitar KRW 61,15 miliar dengan perjanjian akan dikonversi menjadi saham dalam lima tahun kemudian.
Seharusnya, LVMH bisa mendapatkan 135.996,88 saham YG Entertainment di harga KRW 44.400.
Tetapi jika harga saham YG Entertainment di bawah itu, maka perusahaan yang menaungi Bigbang, Blackpink dan Winner ini harus membayar KRW 67 juta ditambah bunga 2% per tahun.
Baca Juga: Saham YG Entertainment, SM Entertainment, dan YJP Entertainment kompak menguat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News