Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rupiah unggul melawan dollar AS pada awal pekan ini. Mata uang Garuda lebih bertenaga setelah rilis data PDB domestik. Apalagi, dari eksternal, rilis data ketenagakerjaan negeri Paman Sam tak sepenuhnya positif.
Mengutip Bloomberg, Senin (6/2), di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat 0,17% ke level Rp 13.320 per dollar AS. Sedangkan, jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia, valuasi rupiah terapresiasi 0,25% ke posisi Rp 13.329 per dollar AS.
Josua Pardede, analis PT Bank Permata Tbk mengatakan, data non farm payroll (NFP) Januari yang membaik tidak cukup kuat mengangkat dollar AS, sebab tingkat pengangguran justru naik. Menurutnya, hasil tersebut justru semakin mengkonfirmasi tidak akan dilakukan kenaikan suku bunga The Fed dalam jangka pendek.
“Indeks dollar juga akhirnya terpangkas penguatannya,” katanya, Senin (6/2).
Hingga pukul 16.34 WIB, indeks dollar belum berhasil kembali menembus level 100. Menurut Bloomberg, indeks dollar hanya mengalami kenaikan 0,07% ke level 99,934.
Sedangkan dari dalam negeri, rupiah ditopang data pertumbuhan ekonomi. Meski di kuartal IV 2016 hasilnya hanya 4,94%, tetapi secara keseluruhan sepanjang tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mencapai 5,02%.
“Ini meningkatkan kepercayaan investor kalau ekonomi Indonesia cukup prospektif,” ujar Josua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News