Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Rizki Caturini
Investor moderat
Toh, Rico tidak lantas kapok. Justru akibat kerugian itu, ia merasa mendapat banyak pelajaran. Rico belajar untuk melakukan diversifikasi investasi.
Para pakar bilang, jangan menaruh semua telur di dalam satu keranjang. Sejak pengalamannya tersebut, Rico jadi benar-benar paham arti di balik ungkapan itu.
Satu hal yang tak kalah penting, soal cadangan dana. "Pengalaman itu juga mengajarkan untuk selalu memiliki dana cadangan yang bisa dipergunakan setiap saat," tutur Rico.
Rico mengaku termasuk tipe investor yang doyan menempatkan dana di instrumen investasi dengan tingkat risiko tinggi. Pria ini lebih senang menempatkan dana di instrumen berisiko tinggi lantaran merasa tidak puas jika imbal hasil yang diperoleh segitu-gitu saja. Meski begitu, Rico menganggap dirinya sebagai investor dengan profil risiko moderat.
Profil Rico yang doyan menyerempet risiko sejatinya juga tercermin dari perjalanan kariernya hingga saat ini. Jika menilik latar belakang pendidikan Rico lebih jauh, karier profesional yang dijalaninya sekarang benar-benar bertolak belakang.
Pria kelahiran 1979 ini merupakan lulusan S1 Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada. Empat tahun bersama Nestle, Rico lalu memutuskan bergabung sebagai General Manager Zona di PT Hutchison CP Telecommunications. Tahun 2015, Rico bergabung dengan emiten start up, Kioson. "Visi dan misi Kioson jelas dan sangat bermanfaat untuk masyarakat," klaim dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News