kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Diproyeksi Positif, Simak Pandangan Manulife Terhadap Pasar Saham di Semeter II/2023


Senin, 26 Juni 2023 / 15:15 WIB
Diproyeksi Positif, Simak Pandangan Manulife Terhadap Pasar Saham di Semeter II/2023
Diproyeksi Positif, Simak Pandangan Manulife Terhadap Pasar Saham di Semeter II/2023


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memandang positif pasar saham Indonesia pada semester kedua 2023. Sektor-sektor berikut ini dianggap layak untuk dipantau saat kondisi makro yang kuat.

Senior Portofolio Manager Equity MAMI, Caroline Rusli, mengatakan, volatilitas pasar akan cenderung tinggi selama paruh pertama dan beralih menjadi lebih positif menjelang akhir tahun 2023, terutama ketika The Fed sudah mencapai puncak suku bunganya.

Mayoritas bank sentral dunia telah mencapai puncak suku bunga bakal menjadi katalis positif. Seiring dengan meredanya inflasi global, perhatian selanjutnya akan beralih kepada menunggu waktu pemangkasan suku bunga guna mendorong perekonomian.

Baca Juga: Simak Enam Saham Rekomendasi Indo Premier Sekuritas untuk Pekan Ini

Pasalnya, tekanan pada ekonomi Amerika Serikat (AS) semakin terasa atas dampak pengetatan suku bunga. Beberapa indikator ekonomi menunjukkan tekanan di berbagai sektor, bahkan indeks keyakinan dunia usaha sudah di posisi lebih rendah dari periode pandemi.

Namun, Caroline menjelaskan, suku bunga bukan satu-satunya alat yang digunakan The Fed dalam memitigasi volatilitas pasar. 

Meningkatnya volatilitas di sektor keuangan tidak serta merta membuat The Fed untuk menurunkan suku bunga. Bank sentral AS memiliki alat lainnya untuk memitigasi kondisi di luar risiko sistemik, apalagi melihat inflasi di sektor jasa yang masih cukup persisten.

Selain itu, perbedaan pertumbuhan ekonomi Asia dengan negara maju diperkirakan akan semakin mencolok di paruh kedua tahun ini. Pulihnya aktivitas domestik dan meningkatnya perdagangan intra-Asia menjadi bantalan bagi ekonomi Asia di tengah melambatnya permintaan dari kawasan negara maju. Inflasi Asia yang lebih rendah memberi ruang kebijakan bank sentral untuk menopang ekonomi.

Caroline mencermati, performa ekonomi China setelah pelonggaran dan normalisasi aktivitas tumbuh cukup baik. Momentum pemulihan ekonomi tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 4,5% YoY pada kuartal I-2023, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi 4,0% yoy.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Melemah, Intip Rekomendasi Saham BRI Danareksa untuk Senin (26/6)

Namun akhir-akhir ini kondisi ekonomi menunjukkan data yang variatif. Sektor yang berhubungan dengan ekonomi domestik menunjukkan pemulihan, sementara sektor yang berhubungan dengan aktivitas eksternal menunjukkan pelemahan.

“Pelemahan sektor manufaktur yang berkepanjangan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pertumbuhan upah pekerja yang pada ujungnya bisa berdampak pada kemampuan konsumsi masyarakat,” ujar Caroline dalam siaran pers, pekan lalu.




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×