Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Sementara, Caroline melihat, Indonesia menawarkan stabilitas dan kondisi perekonomian yang terjaga baik di tengah kondisi global yang masih tidak menentu. Outlook pasar keuangan Indonesia diharapkan akan menjadi semakin positif yang didukung oleh beberapa tema utama di paruh kedua 2023.
Selama paruh pertama kebijakan moneter cenderung berfokus pada stabilitas, di paruh kedua tahun ini mulai terbuka peluang penyesuaian kebijakan yang lebih akomodatif. Hal itu seiring dengan potensi suku bunga The Fed yang diperkirakan sudah mencapai puncak, inflasi mereda, selisih suku bunga riil tinggi dan nilai tukar Rupiah yang kuat.
Perkembangan inflasi domestik dari kegiatan yang berkaitan dengan pemilu, serta perkembangan inflasi AS turut menjadi faktor yang akan mempengaruhi lintasan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham INDF, ASII, ACES, TOWR untuk Perdagangan Senin (26/6)
Selain itu, potensi defisit fiskal dan pembiayaan pemerintah dinilai lebih baik. Didukung pendapatan yang kuat, surplus anggaran Indonesia sepanjang empat bulan pertama di tahun ini melebar ke rekor tertinggi sebesar 1,1% dari PDB. Perkiraan defisit anggaran tahun ini yang lebih rendah berpotensi mengurangi penerbitan obligasi.
Caroline menilai pengaruh dari faktor eksternal relatif akan lebih rendah. Disiplin fiskal dan pasar domestik yang besar mengurangi kerentanan Indonesia terhadap perubahan eksternal. Deglobalisasi dan polarisasi dunia menguntungkan negara dengan situasi geopolitik yang relatif stabil seperti Indonesia. Meningkatnya perhatian pada aspek lingkungan, sosial dan tata kelola menguntungkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasokan energi terbarukan.
Sayangnya pandangan yang lebih positif terhadap ekonomi Indonesia belum tercermin pada kinerja pasar saham di tahun ini. Stabilitas dan kondisi perekonomian Indonesia yang terjaga baik sayangnya kurang mendapatkan apresiasi yang sepadan terutama dari investor domestik, kondisi inilah yang menyebabkan pergerakan pasar saham menjadi lesu.
“Investor asing justru memiliki optimisme yang lebih baik pada pasar saham Indonesia terlihat dari arus masuk yang cukup konsisten bahkan ketika terjadi guncangan di pasar keuangan global,” imbuh Caroline.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal Saham AUTO, TOWR, CLEO, dan NRCA untuk Senin (26/6)
Di paruh kedua 2023, Manulife mengharapkan sentimen pasar akan beralih menjadi lebih positif yang didukung oleh berbagai faktor seperti profitabilitas perusahaan yang lebih baik. Tercatat kurang lebih 67% dari perusahaan yang merilis kinerja keuangan kuartal pertama 2023 berhasil memenuhi dan mengalahkan ekspektasi konsensus, sehingga membuka peluang kenaikan earnings di tahun ini.
Selain itu, valuasi pasar saham dinilai relatif rendah dan meningkatnya aktivitas domestik terkait belanja pemilu jelang akhir tahun akan menjadi sentimen positif.