kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dinilai tahan banting saat pandemi corona, ini rekomendasi analis untuk emiten menara


Minggu, 10 Mei 2020 / 15:40 WIB
Dinilai tahan banting saat pandemi corona, ini rekomendasi analis untuk emiten menara
ILUSTRASI. Seorang teknisi melakukan perawatan rutin menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di kampus Universitas Darma Persada, Jakarta, Rabu (2/11). Simak rekomendasi analis untuk saham emiten menara yang dinilai tahan banting terhadap pa


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sektor yang berhasil mencatat kinerja positif pada 2019 kemarin, diproyeksikan akan kembali mengulang tren positif tersebut pada tahun ini. Bahkan di tengah pandemi virus corona, para analis menilai sektor ini justru tahan banting dan tidak terkena imbasnya.

Permintaan terhadap jaringan internet yang semakin kuat seiring dengan diterapkannya kebijakan Work from Home jadi katalis positif utama. 

Baca Juga: TOWR dan AKRA bakal mengguyur dividen, begini rekomendasi analis

Sementara untuk jangka panjang, perkembangan jaringan 5G dan fiber optic juga menjadi peluang bisnis potensial bagi emiten sektor menara. Tak ayal, para analis menilai sektor ini layak untuk dibeli.

1. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Pada tahun ini, TOWR dinilai analis sebagai emiten yang menarik untuk dibeli karena telah mencapai skala bisnis, laba yang konsisten, dan dividen.  Pada 2019 TOWR juga telah berhasil mengamankan kontrak jangka panjang senilai Rp 51 triliun dan masih punya ruang untuk kembali melakukan ekspansi dan akuisisi menara. 

Dari sisi leverage (DER of 1.74x, pada 2019), TOWR juga masih lebih rendah dibandingkan dengan kompetitor terdekatnya. Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra merekomendasikan untuk buy TOWR dengan target price Rp 1.080 per saham.

Baca Juga: Prospek emiten menara masih menjulang di tengah pandemi corona

2. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
Analis menilai TBIG memiliki pertumbuhan organik yang kuat dan potensial sehingga memiliki entry point yang lebih baik. Pertumbuhan organik ini akan berlanjut seiring utilisasi TLKM data per BTS (11TB/BTS) sudah lebih tinggi dibandingkan milik EXCL dan ISAT (10TB/BTS). 

Selain itu, TBIG juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai penyedia menara independen di Indonesia dengan co-location terbesar. Setelah pada kuartal I-2020 berhasil meningkatkan rasio co-location menjadi 1,92x.

Analis Indo Premier Sekuritas Hans Tantio dalam risetnya 27 Maret 2020 merekomendasikan untuk buy TBIG dengan target price Rp 1.600 per saham.

Baca Juga: Ini kata Elnusa (ELSA) terkait rencana pembagian dividen tahun buku 2019

3. PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI)
BALI berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp 617,52 miliar sepanjang 2019. Jumlah tersebut berhasil tumbuh 33% dibandingkan pada 2018 yang hanya Rp 464,18 miliar. 

Namun sayangnya, dari segi laba bersih, BALI mengalami penurunan dan hanya mencapai Rp 46,02 miliar. Catatan tersebut turun 8,6% secara yoy. Tahun ini BALI menargetkan untuk bisa menambah 300-500 menara dan menambah 500-700 pelanggan.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan untuk buy saham BALI dengan target price Rp 1.000 per saham.

Baca Juga: Tak kunjung bagikan dividen, indeks IDX BUMN20 anjlok 38,31% dari awal tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×