Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah euforia kenaikan harga emas dan perak sebagai aset safe haven, dinar dan dirham sebagai salah satu instrumen investasi dinilai ikut kecipratan sentimen positif.
CEO dan Founder PT Solusi Finansialku Indonesia Melvin Mumpuni mengatakan, secara esensial dinar dan dirham merupakan bentuk pecahan logam mulia emas dan perak. Makanya, tak heran tren kenaikan harga emas dan perak akan turut membawa dampak positif bagi dua produk investasi ini.
Pun, stabilitas kedua produk investasi ini terhadap inflasi sejalan dengan produk emas dan perak batangan reguler. “Karena nilai dasarnya tetap mengacu pada logam mulia,” kata Melvin kepada Kontan, Jumat (16/5).
Baca Juga: Harga Logam Mulia Emas Antam Hari Ini Sabtu (19/4) Stagnan Rp 1.965.000
Jadi, sebagai aset safe haven, dinar dan dirham cenderung tahan terhadap inflasi.
Dus Melvin bilang, harga dinar dan dirham pasti akan mengikuti fluktuasi harga pasar emas dan perak. Hanya saja, memang terkadang ada potongan margin cetak dan distribusi.
Kendati begitu, Melvin bilang dinar dan dirham unggul secara kegunaan. “Bisa digunakan sebagai alat sedekah, mahar, atau zakat, bukan hanya investasi,” kata Melvin.
Selain itu, dinar dan dirham umumnya memiliki aspek simbolis dan ideologis, terutama dalam konteks ekonomi Islam. Ini membuat dinar dan dirham menjadi investasi yang diminati komunitas dengan prinsip ekonomi syariah secara ketat.
Research & Development PT Trijaya Pratama Futures Alwy Assegaf menambahkan, dinar dan dirham memang cocok menjadi instrumen investasi alternatif.
Baca Juga: Emas Masih Jadi Investasi Pilihan, Simak Tips Aman Beli Logam Mulia
“Jika tujuannya untuk stock of value atau koleksi, terutama koleksi berbasis syariah, dirham atau dinar itu produk yang cocok,” sebut Alwy kepada Kontan, Jumat (16/5).
Dengan tren kenaikan harga aset safe haven saat ini, Alwy bilang prospek dinar dan dirham tentu ikut naik. Namun, sama halnya dengan harga emas dan perak dunia, fluktuasi harga dinar dan dirham ke depannya akan bergantung pada kondisi global.
Selanjutnya: ASTRA Infra Optimistis Volume Lalu Lintas Jalan Tol Tetap Tumbuh pada 2025
Menarik Dibaca: Hujan Turun Hampir di Semua Daerah, Berikut Ramalan Cuaca Besok (17/5) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News