Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, harga saham emiten-emiten batubara juga telah terkoreksi dari titik tertingginya mengikuti koreksi pada harga komoditas batu bara yang jatuh lebih dari 50%.
"Selain itu, hanya terdapat beberapa emiten dengan PBV di bawah 1 kali, di antaranya INDY, ADRO, TOBA, dan DOID," paparnya.
Sentimen positif lainnya berasal dari rencana aturan DMO dari pemerintah dengan skema Mitra Instansi Pengelola (MIP). Menurutnya, skema ini dirasa lebih memberikan keuntungan bagi penambang dengan tetap bisa memenuhi DMO.
Baca Juga: Ditopang Kenaikan Harga Emas, Begini Rekomendasi Saham BRMS
Meski begitu, emiten batu bara juga menghadapi sentimen yang dapat memperlambat laju kenaikan harga karena kondisi harga batu bara yang mana dipengaruhi oleh peningkatan suplai batu bara dunia di tengah tren permintaan yang tidak setinggi tahun lalu.
"Kemudian ancaman perlambatan ekonomi dunia, khususnya jika tren kenaikan suku bunga terus berlanjut," jelasnya.
Dari berbagai hal tersebut, ia merekomendasikan saham batu bara untuk jangka pendek dan menengah terlebih dahulu. Adapun saham pilihannya, INDY, ADRO, PTBA, dan ITMG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News