Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencetak pertumbuhan kinerja sepanjang kuartal I 2023. Meski begitu, harga sahamnya masih tertekan dalam sebulan terakhir dan ditutup melemah 4,29% ke Rp 670 pada akhir perdagangan Rabu (26/4).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat, kinerja positif DSNG terefleksi pada rally harga yang sudah terjadi sejak Juli tahun lalu. Di samping itu juga indikasi bearish divergence secara teknikal juga sudah terlihat pada indikator.
"Oleh karena itu cukup wajar jika tekanan jual mulai terjadi dan investor akan mencermati rilisan kinerja berikutnya yaitu semester I 2023," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/4).
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Optimistis Dapat Jaga Pertumbuhan Kinerja pada 2023
Ivan pun merekomendasikan sell on strength DSNG menanti harga menarik di kisaran Rp 590 per saham - Rp 600 per saham.
Sebagai pengingat, di kuartal I DSNG membukukan total penjualan sebesar Rp 2,1 triliun atau naik 26% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Laba bersih juga tumbuh 3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 215 miliar.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Yasmin Soulisa menambahkan, meskipun kinerja kuartal I berhasil tumbuh tetapi masih di bawah ekspektasi. Dijelaskannya, untuk pendapatan masih sejalan dengan ekspektasi lantaran mencapai 20% dari proyeksi tahun ini.
Meski begitu, margin DSNG mengalami kontraksi akibat kenaikan harga pokok penjualan. Akibatnya, marjin laba kotor dan marjin laba usaha tercatat sebesar 25,3% dan 16% dibandingkan kuartal I 2022 sebesar 28,1% dan 19,1%.
Tekanan itu menghasilkan laba usaha sebesar Rp 331 miliar atau tubuh 5,5% secara tahunan (YoY) yang mana 10% berada di bawah ekspektasinya.
Di bawah lini usaha, keuntungan forex sebesar Rp 58 miliar dan beban bunga yang lebih rendah sedikit mengimbangi peningkatan beban non operasional.
Baca Juga: Kuartal I 2023, Dharma Satya Nusantara (DSNG) Raih Pertumbuhan Penjualan 26%
"Sehingga laba bersih masih berhasil naik tipis 4,4% YoY menjadi Rp 214 miliar, yang juga meleset dari ekspektasi kami karena hanya mewakili 16% dari angka tahun 2023," jelasnya.
Menyusul kinerja kuartal I yang di bawah ekspektasi, Ciptadana Sekuritas Asia menurunkan proyeksi pendapatan DSNG. Pihaknya memangkas pendapatan 2023 dan 2024 sebesar 10,2% dan 3,2% menjadi Rp 9,10 triliun dan Rp 9,87 triliun. Sementara laba bersih berubah turun 27,2% dan 23,3% menjadi Rp 948 miliar dan Rp 1,06 triliun.
Meski begitu, Yasmin masih memasang rekomendasi buy DSNG dengan target harga Rp 810.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News