Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) mengebut ekspansi sepanjang paruh pertama tahun ini. Emiten yang bergerak di platform digital ini terus meluaskan bisnisnya ke segmen digital.
Direktur Utama DMMX Budiasto Kusuma mengatakan, awalnya fundamental DMMX diawali dengan platform pengelolaan content promosi di gerai ritel. Ekspansi yang dilakukan DMMX bertujuan memperkuat value proposition dari platform ekosistem DMMX yang berfokus pada retail & consumer, serta leverage network DMMX.
Saat ini ekosistem DMMX sudah terkoneksi dengan lebih dari 20.000 retail modern dan 130.000 usaha kecil menengah (UKM).
Kemudian, DMMX mengembangkan ekspansi platform commerce & trade marketing untuk retailer. DMMX juga banyak melakukan pengembangan ke segmen engagement, salah satunya adalah yang berkaitan dengan konten seperti Bumilangit, yang berisikan karakter-karakter pahlawan lokal asli Indonesia.
Baca Juga: Dihantui Kenaikan Suku Bunga, Simak Strategi Puradelta Lestari (DMAS)
Kemudian, DMMX juga berinvetsasi di platform podcast "Close the door" network yang diprakarsai Deddy Corbuzier. DMMX juga berinvestasi di turunan-turunan produk digital seperti komik digital, gamification, dan film.
Selain itu, DMMX juga memperkuat infrastrukturnya di commerce platform untuk ritel. Mulai tahun lalu, DMMX berkolaborasi strategis dengan siCepat Express untuk menghadirkan assortment produk fisik dan drop point siCepat ke jaringan SME DMMX.
“Tentunya dengan ekosistem konten ini, diharapkan partner-partner ritel kami lebih mudah dalam berpromosi dan berpotensi menambah kontrak servis penggunaan platform pengelolaan konten dari DMMX,” terang Budiasto kepada Kontan.co.id, Selasa (5/7).
Pada pertengahan Juni 2022, DMMX juga melakukan pendirian anak usaha yakni PT Makarios Bensu Kopi. DMMX memiliki kepemilikan saham sebesar 18% atau sebanyak 1.800 lembar saham senilai Rp.180 juta.
Dengan banyaknya ekspansi dan prospek bisnis yang cerah, Budiasto memasang target optimistis tahun ini. Dari segi top line, DMMX optimis pendapatan tumbuh lebih dari 100% di tahun ini.
Baca Juga: Tahun Ini, Alfa Energi (FIRE) Incar Penjualan hingga Rp 800 Miliar
Sebagai perbandingan, tahun lalu DMMX membukukan pendapatan Rp 1,15 triliun, naik 99,77% dari pendapatan di tahun 2020 yang hanya Rp 517,19 miliar.
Sementara per kuartal pertama 2022, DMMX telah membukukan pendapatan senilai Rp 559,58 miliar. Jumlah ini melejit 209,70% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 180,68 miliar.
Rinciannya, pendapatan DMMX didominasi oleh segmen trade marketing senilai Rp 440,48 miliar, disusul segmen grosir digital senilai Rp 73,84 miliar, segmen perangkat keras senilai Rp 25,3 miliar, sewa pakai infrastruktur senilai Rp 11,44 miliar, jasa pengelolaan senilai Rp 6,77 miliar, konten dan hiburan senilai Rp 1,31 miliar, dan platform bursa iklan senilai Rp 691 juta.
Adapun DMMX mencadangkan Rp 120 miliar di tahun ini sebagai belanja modal alias capital expenditure (capex).
“Alokasi capex berasal dari kas internal,” sambung Budiasto.
Alokasi capex ini dengan menimbang potensi yang luar biasa di jaringan partner ritel DMMX dan potensi percepatan mereka dalam digitalisasi promosi. Digitalisasi ini diperkuat dengan pemulihan ekonomi.
Pada perdagangan Selasa (5/7), saham DMMX stagnan di level Rp 1.570. sejak awal tahun alias year-to-date, saham afiliasi Grup Kresna ini melemah 42,28%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News