Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Rinciannya, pendapatan DMMX didominasi oleh segmen trade marketing senilai Rp 440,48 miliar, disusul segmen grosir digital senilai Rp 73,84 miliar, segmen perangkat keras senilai Rp 25,3 miliar, sewa pakai infrastruktur senilai Rp 11,44 miliar, jasa pengelolaan senilai Rp 6,77 miliar, konten dan hiburan senilai Rp 1,31 miliar, dan platform bursa iklan senilai Rp 691 juta.
Adapun DMMX mencadangkan Rp 120 miliar di tahun ini sebagai belanja modal alias capital expenditure (capex).
“Alokasi capex berasal dari kas internal,” sambung Budiasto.
Alokasi capex ini dengan menimbang potensi yang luar biasa di jaringan partner ritel DMMX dan potensi percepatan mereka dalam digitalisasi promosi. Digitalisasi ini diperkuat dengan pemulihan ekonomi.
Pada perdagangan Selasa (5/7), saham DMMX stagnan di level Rp 1.570. sejak awal tahun alias year-to-date, saham afiliasi Grup Kresna ini melemah 42,28%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News