Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Tak hanya itu, harga minyak dapat kembali memanas akibat adanya bencana Badai Dorian yang melanda kawasan Florida, AS. Mengutip Reuters, para produsen minyak mentah AS akan dirugikan apabila badai tersebut melintasi tempat produksinya di lepas pantai AS.
Produksi minyak pun terancam melambat. “Walau sifatnya tidak terduga, bencana alam juga bisa mempengaruhi harga minyak di pasar global,” terang Yudi.
Baca Juga: Produksi di luar negeri 110.000 bph, Pertamina: Akuisisi cara cepat tambah produksi
Sentimen positif lainnya yang dapat mengangkat kembali harga minyak berasal dari OPEC yang belum mengeluarkan kebijakan terbaru. Dalam hal ini, OPEC masih setia terhadap kebijakannya dalam memangkas produksi minyak dunia.
Dari sisi teknikal, harga minyak bergerak di bawah MA50, MA100, dan MA200. Indikator MACD berada di area positif dengan rentang 0,124—0,206 sehingga mengindikasikan potensi kenaikan harga minyak. Indikator RSI berada di level 22,09 sedangkan Stochastic berada di area oversold.
Yudi memperkirakan, harga minyak akan bergulir di area US$ 55,35—US$ 57,20 per barel pada Senin (2/9) mendatang. Sedangkan untuk sepekan, harga minyak diproyeksikan bergerak di kisaran US$ 54,80—US$ 57,00 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News