kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Didorong Sejumlah Katalis Positif, Cek Rekomendasi Analis untuk SMGR


Selasa, 09 Januari 2024 / 05:15 WIB
Didorong Sejumlah Katalis Positif, Cek Rekomendasi Analis untuk SMGR
ILUSTRASI. Prospek PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dinilai lebih baik dari tahun 2023


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dinilai lebih baik dari tahun 2023. Penambahan fasilitas produksi, perluasan ekspor ke Amerika Serikat (AS), hingga maraknya agenda pembangunan menjadi pendorongnya.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, rencana pembukaan fasilitas baru di Tuban diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan dan produksi SMGR di sepanjang 2024. Dari hasil kinerja hingga kuartal III 2023, emiten masih mampu mencatat pertumbuhan positif di pos pendapatan, meskipun relatif melambat di pos laba.

Lalu, untuk rencana ekspor ke AS juga dinilai dapat memberikan dampak positif. Terlebih, kontribusi ekspor saat ini hampir 12% dan bertumbuh sekitar 29% per September 2023 dibanding periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Intip Rekomendasi SMGR dari Mirae Asset Sekuritas Berikut Ini

"Terlebih di tengah peluang kebijakan moneter yang lebih longgar di tahun 2024 dan bisa menjadi katalis positif bagi sektor bisnis semen," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (8/1).

Sebelumnya, perseroan melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) bersama Taiheiyo Cement Corporation (TCC) melakukan penjajakan ekspor klinker dan semen ke AS. Manajemen melihat pasar semen di Amerika Serikat diperkirakan akan berkembang hingga 112 juta ton pada 2025 dan sekitar 20% dari permintaan semen tersebut bergantung pada impor.

Melihat peluang ini, Solusi Bangun Indonesia akan melakukan ekspor semen ke Pantai Barat AS. Melalui kerja sama ini tentu akan menghasilkan sumber pendapatan baru bagi produsen semen pelat merah ini.

Analis Philip Sekuritas Helen menambahkan, dari dalam negeri sendiri juga diperkirakan permintaannya akan bertumbuh. Salah satunya didorong proyek ibu kota baru (IKN). Ia pun memperkirakan konsumsi semen domestik akan tumbuh 3% di tahun ini, atau lebih baik dari tahun 2023 di 1%-2%.

Adapun pendorong pertumbuhan permintaan dari insentif untuk pasar properti dan belanja infrastruktur pemerintah yang lebih tinggi. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, alokasi dana untuk infrastruktur sebesar Rp 422,7 triliun, atau tumbuh dari tahun 2023 sebesar Rp 392 triliun.

Di sisi lain, Helen juga mengingatkan akan adanya potensi kelebihan pasokan. Hal itu juga sejalan dengan pertumbuhan permintaan yang lambat. "Kelebihan pasokan akan terus berlanjut dengan tingkat pemanfaatan tetap di bawah 60%," sebut Helen.

Meski begitu, ia memperkirakan kinerja SMGR masih tetap bertumbuh seiring rencana perluasan ekspor perseroan. Karenanya, Philip Sekuritas memproyeksikan pendapatan SMGR di 2024 mencapai Rp 40,97 triliun atau tumbuh 6,72% dari ekspektasi di 2023 di Rp 38,39 triliun.

 

Adapun untuk laba bersih diperkirakan tumbuh 13,06% menjadi Rp 2,77 triliun. Pada tahun 2023, laba bersih SMGR diperkirakan sebesar Rp 2,45 triliun.

Adapun Praska juga menilai positif proyeksi kinerja SMGR di 2024. Menurutnya, penjualan SMGR diperkirakan tumbuh dikisaran 9%-10% sepanjang 2024.

Secara teknikal, ia menyarankan investor bisa melakukan trading jangka pendek lantaran SMGR masih bergerak konsolidasi dengan range Rp 6.150 - 6.700. Adapun Helen untuk sepanjang tahun 2024 merekomendasikan buy SMGR dengan target harga Rp 8.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×