Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemerintah sedang menarik minat investor untuk berinvestasi dalam hal industri kilang minyak di tanah air. Ternyata, ada sekitar 20 perusahaan yang tertarik dalam skema lelang internasional yang diusung pemerintah.
Untuk rencana ini, pemerintah bertolak menuju negeri jiran Singapura, untuk mengadakan market consultation alias konsultasi pasar hari ini, Selasa (10/2). Dalam hal ini, pemerintah akan mendengarkan kemauan investor dan dari sisi pemerintah sendiri sudah menyiapkan penawaran.
Perlu diketahui, kilang minyak adalah oil refinery yang merupakan adalah pabrik atau fasilitas industri yang bisa mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang menjadi bahan baku untuk industri petrokimia.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan insentif pajak dan penyediaan lahan. Untuk insentif, pemerintah akan memberikan kelonggaran pembebasan pembayaran pajak hingga 15 tahun.
Sebelumnya, dalam fasilitas tax holiday yang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 130/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan dan Pengurangan Pajak Penghasilan (PPh) Badan.
Perusahaan yang berinvestasi minimal Rp 1 triliun bisa menerima pembebasan pembayaran pajak selama lima tahun dan maksimal sampai dengan sepuluh tahun setelah mulai berproduksi komersial.
Untuk lahannya sendiri, Bambang mengakui pemerintah sudah menyiapkan lahan yang sudah siap dipakai alias tidak terganggu pembebasan lahan lagi. Namun sayang, dirinya masih menutup rapat lokasi lahan tersebut. "Kita tidak mau sampaikan dulu," ujarnya, Senin (10/2).
Untuk target lelangnya sendiri, pemerintah menargetkan tahun ini sudah bisa selesai. Agar pembangunan kilangnya bisa segera terlaksana. Dalam hal pembangunan kilang ini, pemerintah akan mengintegrasikannya dengan industri petrokimia. Jadi sembari membangun kilang juga akan dibangun industri petrokimia.
Nantinya, industri petrokimia ini akan dibangun pemerintah dengan skema kerja sama pemerintah swasta (KPS). Integrasi ini dilakukan agar tingkat keekonomian proyek meningkat karena petrokimia adalah industri yang mengembangkan bahan atau produk minyak dan gas bumi.
Adapun soal perkiraan biaya investasinya, Bambang menjelaskan untuk pembangunan kilang sendiri mencapai kisaran Rp 90 triliun. Luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kilang mencapai 400 hektar. "Kalau sama petromikia luas lahannya bisa 2x lipatnya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News