Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Saham-saham di bursa Asia terjungkal pada transaksi sore. Investor cemas, proses pemulihan ekonomi AS akan terhambat. Isu ini membayangi kenaikan saham-saham eksportir Jepang setelah pemerintah melakukan intervensi atas mata uangnya.
Pada pukul 15.55 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 2,1% menjadi 130,89. Padahal, pada transaksi sebelumnya, bursa Asia sempat naik 0,2%. Dalam tiga hari belakangan, indeks acuan di kawasan regional ini sudah melorot hingga 5,8%. Ini merupakan penurunan tiga harian paling besar sejak 15 Maret lalu.
Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia diantaranya: Commonwealth Bank of Australia yang turun 2,1% di Sydney dan Cnooc Ltd yang memimpin penurunan pada saham energi.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan turun 2,3%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,3%, indeks Hang Seng Hongkong turun 0,9%, dan indeks Shanghai Composite China naik 0,2%.
"Pasar saham Asia masih mencemaskan kondisi perekonomian global. Hingga kita melihat adanya resolusi atas isu makro ekonomi ini, sepertinya pasar masih akan tetap melorot," jelas John Woods, chief Asian strategist Citigroup Inc di Hongkong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News