kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Di tengah pandemi, volume penjualan dan produksi Lotte Chemical (FPNI) kompak naik


Rabu, 06 Januari 2021 / 17:05 WIB
Di tengah pandemi, volume penjualan dan produksi Lotte Chemical (FPNI) kompak naik
ILUSTRASI. Lotte Chemical


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) mencatatkan kenaikan kinerja operasional di tengah pandemi.

Per kuartal ketiga 2020, emiten produsen bahan petrokimia ini mencatatkan volume produksi sebanyak 251.000 metric ton (MT), naik 12% dari realisasi di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya  224.000 MT.

FPNI juga mencatatkan kenaikan sebesar 7% pada volume penjualan (termasuk importasi), yakni menjadi 259.000 MT. Sebagai perbandingan,  penjualan FPNI sebesar 241.000 MT di kuartal ketiga 2019.

Direktur Lotte Chemical Titan Calvin Wiryapranata mengatakan, industri petokimia menjadi salah satu industri yang cukup minim terdampak Covid-19.

Calvin mengatakan, dari sisi operasional  yakni aktivitas produksi maupun penjualan, pengaruhnya tidak terlalu signifikan terhadap FPNI.

Baca Juga: Lakukan perampingan, Lotte Chemical Titan (FPNI) laksanakan likuidasi anak usaha

Hanya  saja, permintaan memang sempat tergangu pada awal masa pandemic, khususnya permintaan di pasar domestik.

“Namun perlahan mulai pulih. Apalagi produksi petrokimia, yang memproduksi bahan baku packaging (kemasan). Permintaan  produk plastik tetap baik selama pandemi,” ujar Calvin saat paparan publik secara virtual, Rabu (6/1).

Bahkan, saat pasar domestik mulai berbenah dan pulih, saat itu pula pasar ekspor terbuka lebar. Perekonomian China mulai kembali pulih dan industri di Negeri Tirai Bambu tersebut mulai berjalan. Alhasil, ada peningkatan ekspor untuk menyeimbangkan permintaan domestik.

Hanya saja, per 30 September 2020, FPNI mengalami penurunan spread margin. Calvin menjabarkan, spread margin per kuartal ketiga 2020 sebesar US$ 149 per MT, turun dari realisasi spread margin pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 198 per MT.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×