Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) tetap mampu meraih kinerja positif di tengah tekanan krisis ekonomi akibat pandemi corona. BDMN mampu memperbesar perolehan laba bersih pada kuartal III 2020.
Laba bersih setelah pajak (NPAT) BDMN pada kuartal ketiga 2020 tumbuh menjadi Rp 632 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ini menjadikan total NPAT Bank Danamon untuk sembilan bulan pertama tahun 2020 menjadi Rp 1,48 triliun. Pendapatan operasional BDMN sebelum provisi (PPOP) naik 9% dibandingkan setahun yang lalu.
Pertumbuhan laba BDMN pada kuartal ketiga ini didukung oleh, antara lain, pendapatan nonbunga dan perbaikan kualitas asset. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada tingkat 3.2% atau membaik 90 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya. Biaya kredit atau Cost of Credit juga membaik 54% secara kuartalan.
Didukung oleh kolaborasi yang kuat dengan MUFG, kredit kepada segmen Enterprise Banking terus berekspansi dengan pertumbuhan sebesar 26% dibandingkan setahun yang lalu. Pendanaan melanjutkan tren penguatan dimana Giro dan Tabungan (Current Account and Savings Account/CASA) tumbuh 13% secara setahunan. Pertumbuhan ini membawa rasio CASA pada tingkat yang sehat yaitu 51,5%.
Baca Juga: Emiten bank rilis kinerja kuartal III, simak rekomendasi sederet saham bank berikut
“Pada kuartal ketiga tahun 2020, kinerja keuangan kami menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini mengarisbawahi kemampuan Bank untuk menghadapi iklim usaha yang menantang di tahun 2020. Selain pertumbuhan pada laba kuartalan, kami juga mampu mengelola NPL serta menyediakan biaya pencadangan yang lebih kuat,” kata Yasushi Itagaki, Direktur Utama, Bank Danamon dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (27/10) malam.
Kredit BDMN di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 26% dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp 53,1 triliun, pertumbuhan ini didukung oleh kolaborasi dengan MUFG. Segmen Perbankan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kredit kepada segmen Consumer masing-masing berada pada Rp 25,8 triliun dan Rp 11,6 triliun pada akhir September 2020.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance mencatat pembiayaan total sebesar Rp 45,7 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini, di tengah perlambatan pada industri otomotif. Adapun, total portofolio kredit dan trade finance tercatat sebesar Rp 137,9 triliun pada akhir September 2020.
Bank Danamon menjaga penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kualitas aset melalui pelaksanaan prosedur penilaian risiko, serta proses collection dan recovery kredit yang disiplin. Sebagai hasilnya, rasio kredit bermasalah atau NPL BDMN pada akhir semester pertama 2020 tercatat membaik di posisi 3,2% pada akhir kuartal ketiga 2020. Bank Danamon pada saat yang sama membantu nasabah yang terkena dampak COVID-19 melalui restrukturisasi kredit.
Baca Juga: Laba bersih Bank Jatim turun 4,3% di kuartal III
Pendapatan komisi atau fee income BDMN berjumlah Rp 2,58 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini. Angka ini didukung oleh pertumbuhan dari bancassurance sebesar 23% dan keuntungan kegiatan treasuri melalui perdagangan marketable securities dan valuta asing yang tumbuh 109%.
Bank Danamon terus fokus terhadap pendanaan granular bertumbuh 12% dibandingkan setahun yang lalu. Giro dan tabungan (CASA) tumbuh 13% secara setahunan. Sampai dengan September 2020, CASA mencakup lebih dari setengah total dana pihak ketiga Bank Danamon dengan rasio CASA sebesar 51,8%. Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 89,8% menunjukkan tingkat likuiditas Bank yang tinggi.
Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya setelah penetapan status sebagai Bank BUKU 4. CAR konsolidasian BDMN tercatat pada 24,9 % pada akhir September 2020 dimana modal tier-1 berada pada Rp 38,4 triliun.
Selanjutnya: Bank kian berupaya mendorong pendapatan berbasis biaya dan komisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News