kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,56   5,98   0.67%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah memanasnya kembali perang dagang, simak emiten perbankan rekomendasi analis


Senin, 05 Agustus 2019 / 06:15 WIB
Di tengah memanasnya kembali perang dagang, simak emiten perbankan rekomendasi analis


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Prospek saham perbankan Tanah Air diyakini masih akan positif di sisa 2019, termasuk di tengah ketidakpastian kenaikan suku bunga lanjutan dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed).

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, tren suku bunga turun bisa berdampak positif bagi pergerakan saham emiten perbankan. Salah satunya, karena dianggap dapat memperbaiki net interest margin (NIM) bank-bank di Tanah Air.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ini Berbagai Sentimen yang Menopang Pergerakan IHSG Hingga Akhir Tahun

Selain itu, cuitan Presiden AS Donald Trump yang berencana menaikkan beban impor terhadap produk China sebanyak 10% atau sekitar US$ 300 miliar juga punya pengaruh. Jika, dalam pertemuan berikutnya kedua negara belum juga mencapai kesepakatan ataupun titik temu dari negosiasi perang dagang.

Sehingga, Suria menilai probabilitas bagi The Fed untuk kembali memangkas suku bunga acuannya di sisa 2019 semakin meningkat. Perkiraannya, di September dan Desember The Fed bakal kembali memangkas suku bunga acuannya.

"Dengan kondisi tersebut, Bank Indonesia (BI) punya peluang lebih tinggi untuk memangkas suku bunga acuannya, ketimbang The Fed," kata Suria kepada Kontan, Sabtu (3/8).

Apalagi, jika dilihat dari tahun lalu, BI terhitung sudah menaikkan suku bunga acuannya sebanya 175 basis poins (bps), sedangkan The Fed hanya 100bps. Sehingga, tahun ini BI masih punya kesempatan pangkas suku bunga acuan sebanyak tiga kali lagi.

"Bisa (pangkas 3x tahun ini), tapi tentunya juga memperhitungkan apa yang terjadi dengan The Fed ke depan," ungkapnya.

Dari sentimen domestik, Suria menjelaskan bahwa sentimen yang paling mempengaruhi pergerakan emiten perbankan adalah isu likuiditas. Ini karena, loan to deposit ratio (LDR) sudah mencapai 96%. Sedangkan untuk non performing loan (NPL) hingga semester I-2019, dinilai Suria rata-rata masih membaik.

Baca Juga: OSO Sekuritas: IHSG Cenderung Menguat, Cermati Saham BBNI, BULL, dan PTPP

"Namun memang, ada beberapa yang bank yang mulai khawatir karena berpotensi menjadi NPL, seperti Duniatex dan lain-lain," jelasnya.

Secara sektoral, pergerakan saham perbankan dianggap tetap overweight, dengan saham rekomendasi yakni BBTN dan BBNI. Menurutnya, kedua bank tersebut masih memiliki valuasi yang menarik, diikuti NIM yang lebih rendah di antara bank-bank besar lainnya.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×