Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Analis BRI Danareksa Sekuritas Muhammad Naufal Yunas menyebut, JSMR telah melakukan beberapa penyesuaian tarif tol pada tahun ini, diantaranya Tol Dalam Kota, Surabaya-Mojokerto, dan Bali Mandara. Tahun depan, JSMR berencana akan kembali menaikkan tarif tol Surabaya-Gempol.
Sebagai hasil dari penyesuaian tarif, Naufal melihat pertumbuhan pendapatan tertinggi dari jalan tol induk akan berasal dari jalan tol Cawang-Tomang-Cengkareng yang merupakan bagian dari Tol Dalam Kota sebesar 21,2% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Sementara di tingkat anak perusahaan, Naufal melihat pertumbuhan pendapatan yang jauh lebih tinggi dari beberapa ruas tol baru seperti Balikpapan-Samarinda dan Serpong-Cinere.
Dari analisis yang Naufal lakukan, jika mengecualikan jalan tol dekonsolidasi pada paruh pertama 2022, pertumbuhan pendapatan tol mencapai 22% di semester pertama 2022 dengan pertumbuhan volume lalu lintas 15%.
Baca Juga: Tahun Ini, Tren Aksi Merger dan Akuisisi di Indonesia Masih Ramai
Ini menyiratkan sekitar 6% kenaikan tarif efektif per kendaraan pada, yang mana lebih tinggi dari tingkat inflasi nasional.
Naufal mempertahankan rekomendasi buy saham JSMR dengan target harga Rp 5.400. JSMR berhasil membukukan pendapatan usaha yang lebih tinggi, hasil dari kombinasi penyesuaian tarif serta peningkatan volume lalu lintas selama liburan Lebaran.
Dengan demikian, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan estimasi laba bersih JSMR.
Hingga akhir tahun, BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan JSMR membukukan laba bersih Rp 1,51 triliun dan akan naik menjadi Rp 2,04 triliun di tahun depan.
Baca Juga: Jasa Marga dan Margautama Nusantara Tandatangani SPA untuk Jalan Layang Cikampek
Sementara dari sisi top line, JSMR diestimasikan membukukan pendapatan senilai Rp 13,85 triliun dan akan naik menjadi Rp 15,11 triliun di tahun depan.
Michael juga merekomendasikan beli saham JSMR namun dengan target harga yang lebih rendah, yakni Rp 5.300 dari sebelumnya Rp 5.400, sejalan dengan pemangkasan estimasi laba bersih JSMR.
Michael memandang positif spin-off anak usaha JSMR, yakni Jasamarga Transjawa Tollroad (JTT) yang berencana menggelar penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) pada 2023.
Aksi korporasi ini dapat membantu memperkuat neraca JSMR serta menyokong pertumbuhan pendapatan dengan memperluas jalan tol baru.
“Meskipun IPO akan dilakukan pada level premium, sekitar 2 kali price to book value (PBV), kami melihat bahwa sebagian besar investor masih tertarik karena JTT menawarkan potensi pertumbuhan lalu lintas yang tinggi,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News