Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah masih melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu data Bloomberg, Rabu (20/5), di pasar spot rupiah melemah ke Rp 13.171 per dollar AS atau 0,56% dari sebelumnya Rp 13.098 per dollar AS.
Sementara, mengacu Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah justru menguat tipis. Rupiah berada di Rp 13.169 per dollar AS atau 0,1% dari sebelumnya Rp 13.183 per dollar AS.
Lana Soelistianingsing, ekonom Samuel Asset Menagement memperkirakan Rupiah akan cenderung melemha menuju kisaran Rp13.100 - Rp1 3.130 per dollar AS menjelang bulan Juni yang biasanya diikuti dengan permintaan USD cukup tinggi
Adapun isu ekonomi yang akan mempengaruhi pergerakan pasar adalah keputusan BI untuk menahan BI rate di level 7,5% pada RDG kemarin.Keputusan BI rate tetap ini juga untuk mengatisipasi hasil pertemuan the Fed 16-17 Juni.
"Kami melihat potensi BI rate turun jika ekonomi berlanjut melemah di Q2-2015." kata Lana dalam riset yang diterima KONTAN, Rabu (20/5).
Selain itu, BI juga melonggarkan kebijakan makroprudensialnya dengan merevisi aturan GWM-LDR, ketentuan LTV untuk KPR dan KKB. Kebijakan makroprudensial ini mestinya bisa mendorong kegiatan usaha di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Sementara dari eksternal, ekonomi Jepang membaik dalam dua triwulan berturut-turut. Kuartal I 2015 ekonomi negeri sakura ini tumbuh 2,4% annualized, naik dari 1,5% annualized pada kuartal I 2014.
Lana mengatakan perbaikan ekonomi Jepang ini karena melemahnya yen dan penguatan ekonomi AS. Perbaikan ekonomi ini perlu diwaspadai sebagai sinyal pemerintah dan BoJ akan mengurangi stimulus ekonominya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News