Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Darma Henwa (DEWA) Tbk, melalui anak perusahaannya PT DH Energy (DHE) akan mengerjakan proyek pembangkit listrik di mulut tambang dengan perusahaan kontraktor energi dan kelistrikan asal Jepang, Japan Electric Power Development Co.,Ltd (J-Power). Proyek itu berada di Muara Enim, Sumatera Selatan.
Nilai investasi proyek itu mencapai sekitar US$ 1,8 miliar atau Rp 19,8 triliun. Kedua perusahaan itu sudah meneken Joint Development Agreement (JDA) 9 Januari 2009.
Keduanya juga telah menyepakati pembagian nilai investasi. J-Power memiliki komitmen investasi sebesar 44%. Selebihnya akan menjadi tanggungjawab DHE.
Ini berarti, dalam proyek tersebut, DEWA harus menyiapkan investasi sekitar US$ 1 miliar. Sedangkan J-Power akan menyiapkan investasi sekitar US$ 792 juta. "Sekarang kedua perusahaan ini sedang melakukan studi kelayakan," kata Sekretaris Perusahaan DEWA Muhammad Baskoro akhir pekan lalu.
Baskoro menambahkan, pengerjaan proyek pembangkit listrik mulut tambang batubara tersebut kemungkinan akan memakan waktu empat tahun. Tapi, cepat tidaknya tergantung kelancaran aliran pembiayaan proyek tersebut.
Soal sumber pendanaan, Baskoro belum mau mengungkap. DEWA masih harus menunggu hasil studi kelayakan proyek tersebut. "Setelah studi kelayakan jelas, baru kami bisa ngomong soal sumber pendanaan," ujarnya.
Direktur Keuangan DEWA Gani Bustan menimpali, kerjasama dengan J-Power ini merupakan langkah strategis DEWA untuk menindaklanjuti akuisisi atas 11% saham Pendopo Coal Ltd pada akhir tahun lalu. "Kerjasama itu dapat menciptakan sinergi dan nilai tambah dari konversi batubara menjadi energi," kata Gani.
Pendopo Coal merupakan induk dari PT Pendopo Energi Batubara yang menjadi pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) batubara di Pendopo, Sumatera Selatan. Kini, DEWA dan Pendopo sama-sama menjadi anak PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News