kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Melalui Dua Anak Usahanya, Bakrie Mulai Ambil Alih Saham DEWA


Selasa, 16 Desember 2008 / 08:09 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah genap satu tahun mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mulai berganti kepemilikan. Keluarga Bakrie yang selama ini disebut-sebut berada di balik perusahaan kontraktor pertambangan dan pembangunan infrastruktur ini akhirnya berani tampil. Bakrie mulai mengambil alih Darma Henwa melalui dua perusahaannya, yaitu Long Haul Holdings Ltd, dan Capital Managers Asia Pte (CMA).

Berdasarkan data Biro Administrasi Efek (BAE) PT Ficomindo Buana Registrar, per 28 November lalu, Long Haul sudah memiliki 11,53% saham Darma Henwa. Sedangkan CMA memiliki 8,97% saham. Pemegang saham lainnya adalah Zurich Assets International sebanyak 11,36%, dan Goldwave Capital Limited punya 24,75%. Sisanya adalah pemegang saham publik di bawah 5% sebanyak 43,4% saham.

Padahal, sewaktu masuk bursa dengan melepas 20% saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) pada 26 September 2007, Zurich punya 75,34% saham emiten bersandi DEWA tersebut. Sedangkan PT Danatama Makmur sebagai penjamin emisi IPO perusahaan ini, memiliki 5,94% saham.

Sekarang, kepemilikan Zurich turun drastis dan ia digantikan oleh Goldwave, CMA, dan Long Haul. Berdasarkan penelusuran KONTAN, CMA mulai jadi pemegang saham DEWA di akhir Agustus 2008. Sedangkan Long Haul menginjakkan kakinya di perusahaan itu pada September 2008. Namun, hingga kini, tak ada penjelasan dari manajemen DEWA perihal perubahan signifikan atas komposisi pemegang sahamnya.

Masuknya CMA dan Long Haul mempertegas aroma Bakrie sebagai pemilik DEWA. Maklum, kedua perusahaan itu juga merupakan pemegang saham utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Per 30 November 2008, Long Haul punya 21,61% saham BNBR. Perusahaan ini juga meninggalkan jejak di PT Bumi Resources Tbk (BUMI), sebelum melego sahamnya ke BNBR April 2008. Sedangkan CMA adalah perusahaan bikinan anak sulung Aburizal Bakrie, Anindya Bakrie, untuk menyelesaikan utang BNBR pasca krisis ekonomi 1998.

Indikasi kedekatan DEWA dengan Bakrie sudah lama terlihat. Perusahaan ini misalnya memegang kontrak berjangka waktu 10 tahun untuk penambangan batubara di Bengalon, Kalimantan Timur. Ladang ini milik PT Kaltim Prima Coal, anak usaha BUMI.

Namun, Anindya belum bisa menjelaskan langkah Keluarga Bakrie membeli sebagian saham DEWA tersebut. "Kirim saja pertanyaannya, nanti akan saya sampaikan ke manajemen," katanya. Tapi, hingga berita ini ditulis, dia belum membalas surat elektronik yang dikirimkan KONTAN. Sedangkan manajemen DEWA mengaku tak tahu-menahu perihal masalah itu. "Itu wewenang pemegang saham," kata Sekretaris Perusahaan DEWA, Muhamad Baskoro.

Analis Optima Securities Ikhsan Binarto menilai, Bakrie sangat berkepentingan dengan bisnis DEWA. "Mereka ingin memiliki DEWA demi kelangsungan bisnisnya," imbuhnya. Bahkan, saat program akuisisi internal anak usahanya pada April lalu, BNBR sempat dikabarkan juga ingin menjadikan DEWA sebagai anak usaha.

Sisa dana hasil IPO

Baskoro menegaskan, sejauh ini kinerja perusahaannya bagus. DEWA, melalui anak usahanya PT DH Energy, akan mengakuisisi 11% saham Pendopo Coal Ltd dari tangan Indomining Resources Holding Limited (Indomining). Bahkan, DEWA berpeluang meningkatkan kepemilikannya hingga 50%-60%. "Tapi sekarang 11% saham," imbuhnya.

Tapi dia enggan menanggapi rencana perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 4 triliun menjadi Rp 6 triliun. Rencana ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) DEWA, 30 Desember nanti. Lazimnya, setelah menaikkan modal dasar, emiten akan meningkatkan modal disetor lewat rights issue. DEWA juga akan mengubah penggunaan dana IPO, yang kini tersisa Rp 248,51 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×