Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pergerakan mata uang AUD terus tertekan oleh kondisi ekonomi China. Dollar Australia akhirnya menunduk di hadapan GBP meski Bank Sentral Inggris (BOE) mempertahankan suku bunga di angka 0,5%.
Mengutip Bloomberg, Kamis (14/1) pukul 20.27 WIB, pasangan GBP/AUD menguat 0,16% ke level 2,0275.
Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International Futures menyatakan, dollar Australia memperpanjang penurunan curam, menyusul devaluasi terhadap mata uang China yang kembali ditetapkan oleh Bank Sentral China (PBoC).
“Kondisi ini kembali membangkitkan keprihatinan bahwa negara ekonomi kedua dunia tersebut melambat lebih cepat daripada antisipasi, sehingga berpengaruh pada mata uang komoditas, terutama Dollar Australia,” ujar Gema.
Australia juga melaporkan data persetujuan bangunan (building approval) untuk bulan November dalam basis bulanan yang merosot sebanyak 12,7%. Persetujuan rumah pribadi Australia pun ikut terseret turun ke angka 0,5%.
Di sisi lain, pertumbuhan order ekspor baru Inggris tercatat naik dalam lima bulan terakhir. Sementara sektor manufaktur Inggris tercatat masih berekspansi dalam 33 bulan terakhir. Ini menjadi sentimen positif yang mendukung kenaikan GBP di hadapan AUD.
Secara teknikal, Gema melihat GBP/AUD akan bergerak menguat dalam jangka pendek lantaran sudah turun cukup dalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News