Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meski pelemahan yang didulang aussie di hadapan the greenback tergolong tajam, ada peluang pasangan ini berbalik arah besok. Atau paling tidak mempersempit jarak yang tercipta.
Mengutip Bloomberg, Jumat (8/1) pairing AUD/USD terpuruk 0,84% di level 0,6953 dibanding hari sebelumnya.
Penuturan Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International Futures hal ini terjadi karena memang sajian data ekonomi Australia dan Amerika Serikat di akhir pekan lalu kontras. Jika USD tertopang oleh data ketenagakerjaan yang positif. Mulai dari data tenaga kerja di luar sektor pertanian Amerika Serikat Desember 2015 melesat jauh dari 252.000 menjadi 292.000 serta tingkat pengangguran yang bertahan di level 5,0%.
“Data persetujuan bangunan Australia November 2015 mengempis 12,7%, jauh di bawah ekspektasi atau turun sekitar 3%,” tutur Gema. Tidak hanya itu, persetujuan rumah pribadi di Australia juga turun ke level 0,5%. Jelas ini menambah beban pergerakan aussie yang sudah sejak awal pekan terinjak gejolak ekonomi di China.
Namun besok ada peluang bagi aussie untuk terangkat. Sebabnya, data inflasi China Desember 2015 terangkat dari 1,5% menjadi 1,6%. Itu menolong pergerakan aussie, mitra dagang utama China.
“Serta dari sisi teknikal, kejatuhan akhir pekan lalu cukup dalam, sehingga bisa mendorong rebound teknikal,” tebak Gema. Apalagi jika data iklan lapangan pekerjaan yang dirilis ANZ awal pekan nanti membaik.
Meski demikian, sinyal positif dari sisi aussie ini tidak hanya bisa mempersempit atau mendukung rebound sementara. Pasalnya keunggulan USD masih sulit dibendung jika berkaca dari fundamental kedua negara yang kontras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News