kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Depo Bangunan (DEPO) Siap Genjot Ekspansi pada Tahun Depan


Rabu, 13 Desember 2023 / 05:00 WIB
Depo Bangunan (DEPO) Siap Genjot Ekspansi pada Tahun Depan
ILUSTRASI. Gerai Depo Bangunan di Jember, Jawa Timur.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) bakal menggenjot ekspansi pada tahun depan. Emiten ritel bahan bangunan yang terafiliasi dengan Tancorp Grup ini mengejar pertumbuhan penjualan dan laba lewat tambahan gerai baru.

Direktur Depo Bangunan Amanda Grace Kettin membeberkan ekspansi gerai fisik menjadi bagian dari empat strategi dan fokus DEPO untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan. DEPO mengestimasikan bisa membuka hingga empat gerai baru pada tahun 2024.

Dua gerai sedang dalam proses pembangunan, berlokasi di Rungkut - Surabaya dan di Depok. Depo Bangunan Rungkut bakal menjadi gerai ke-14, yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal III-2024. Kemudian Depo Bangunan Depok jadi gerai ke-15, yang diestimasikan buka pada kuartal IV-2024.

Selain itu, DEPO akan memulai persiapan pembangunan gerai baru yang berlokasi di Palembang dan Jakarta Selatan. Amanda bilang, saat ini DEPO memiliki cadangan lahan (land bank) di dua daerah lainnya, yakni Samarinda dan Pekanbaru.

Baca Juga: Ancora Indonesia Resources (OKAS) Kejar Penjualan Naik 5%-10% di Tahun 2024

Land bank di dua daerah tersebut dipersiapkan untuk membangun gerai baru, yang diestimasikan bisa beroperasi tahun 2025 dan 2026. Tak berhenti di situ, DEPO sedang berupaya menambah land bank.

"Ada dua daerah lagi yang kami masih berusaha untuk akuisisi, lokasinya di Bali dan Balikpapan," kata Amanda dalam paparan publik virtual, Selasa (12/12).

Sedangkan pada tahun ini, DEPO hanya menambah satu gerai Depo Bangunan yang berlokasi di Rajawali - Surabaya. Gerai tersebut beroperasi pada 18 November 2023 dan menjadi Depo Bangunan yang ke-13.

Direktur Utama DEPO Kambiyanto Kettin mengungkapkan pihaknya hanya menambah satu gerai lantaran pembangunan Depo Bangunan Rungkut sempat menghadapi kendala, sehingga tidak bisa selesai pada tahun ini. Sedangkan di lokasi yang lain masih perlu persiapan teknis dan pemenuhan syarat administrasi.

"Sehingga tahun 2023 hanya satu toko (yang dibuka). Selanjutnya, untuk tahun berikutnya kami yakin akan bisa mencapai (pembukaan gerai baru) hingga tiga toko per tahun," terang Kambiyanto.

Direktur DEPO Erwan Irawan Noer menyampaikan, pembukaan gerai baru akan mendorong performa keuangan. Dengan tambahan gerai baru, Erwan memproyeksikan DEPO bisa meraup omzet hingga Rp 3,1 triliun pada tahun depan. Naik dibanding rerata estimasi pendapatan tahunan DEPO di sekitar Rp 2,7 triliun.

Dari sisi bottom line, Erwan memproyeksikan DEPO bisa meraih laba bersih sekitar Rp 115 miliar pada 2024. Jumlah itu setara dengan 3,5% - 3,6% dari target revenue yang bisa dicapai DEPO sepanjang tahun.

Baca Juga: Graha Layar Prima (BLTZ) Catatkan Pendapatan Rp 796,7 Miliar hingga Kuartal III-2023

Guna menopang strategi ekspansi, DEPO telah menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 316,3 miliar untuk tahun ini. Sampai dengan September 2023, DEPO telah menyerap capex sebesar Rp 209 miliar yang mayoritas dipakai untuk akuisisi tanah dan bangunan. 

Pada tahun ini, DEPO mengalokasikan hingga 75% dari capex untuk keperluan akuisisi tanah dan bangunan. Kemudian 23% untuk konstruksi, dan 1% untuk support operasional. 

Erwan bilang, akan ada pergeseran alokasi capex tahun 2024. Anggaran untuk konstruksi akan lebih besar yakni 56% dari total capex. Sedangkan porsi akuisisi tanah dan bangunan sebanyak 28% dan support operasional 15%.

Adapun, anggaran capex DEPO pada tahun  depan sebesar Rp 259,6 miliar. Erwan bilang, sumber pendanaan DEPO berasal dari fasilitas pinjaman yang didapat dari Bank Nasional Indonesia (BNI) pada November lalu, yang nilainya mencapai Rp 350 miliar.

Erwan membeberkan, fasilitas pinjaman dari BNI terbagi pada dua tipe. Yakni kredit investasi sebesar Rp 300 miliar dan kredit modal kerja Rp 50 miliar. Kredit modal kerja akan dipakai untuk menunjang operasional gerai Depo Bangunan.

"Dengan kredit investasi, diharapkan bisa digunakan secara optimal untuk belanja capex maupun pembangunan konstruksi toko-toko DEPO," sebut Erwan.

Selain ekspansi gerai dan pengembangan omnichannel, Amanda menjelaskan DEPO juga menjalankan tiga strategi lain. Yakni pengembangan produk, yang diharapkan bisa meningkatkan marjin laba. DEPO akan memfokuskan pengembangan house brand pada kategori produk yang memberikan kontribusi signifikan.

Kategori produk tersebut terutama pada bahan bangunan dan bahan finishing. Mencakup produk builder’s hardware berteknologi digital, produk-produk plumbing seperti pompa dan wastafel, furniture, produk rumah tangga, serta material bangunan inovatif.

Secara bersamaan, DEPO akan meningkatkan diversifikasi supply serta kerjasama dengan pemasok melalui pembaruan fitur vendor package, dengan penambahan fitur yang lebih komprehensif. Sedangkan strategi lainnya meliputi peningkatan efisiensi & proses, serta penguatan fondasi untuk pertumbuhan, termasuk dari sisi manajemen sumber daya manusia. 

Dengan berbagai strategi tersebut, Amanda optimistis DEPO bisa menjaga pertumbuhan kinerja. Di sisi yang lain, meski di tengah tahun politik yang dibayangi risiko ketidakpastian, Amanda menaksir sektor properti masih bergairah.

Apalagi dengan adanya stimulus berupa insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah (DTP).

"Dengan adanya fasilitas seperti insentif PPN DTP, kami yakin bisnis ritel bahan bangunan semakin punya ruang untuk berkembang," kata Amanda.

Toh, ketika penjualan pada proyek properti lesu, DEPO masih bisa menyasar pasar renovasi.

"Untuk memitigasi risiko. Kalau pasar properti sedang tidak bergairah, kami fokus ke market renovasi. Tapi kami percaya pasar properti masih berkembang, termasuk di luar Jawa," tandas Amanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×