kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Depo Bangunan (DEPO) Siap Genjot Ekspansi pada Tahun Depan


Rabu, 13 Desember 2023 / 05:00 WIB
Depo Bangunan (DEPO) Siap Genjot Ekspansi pada Tahun Depan
ILUSTRASI. Gerai Depo Bangunan di Jember, Jawa Timur.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Erwan membeberkan, fasilitas pinjaman dari BNI terbagi pada dua tipe. Yakni kredit investasi sebesar Rp 300 miliar dan kredit modal kerja Rp 50 miliar. Kredit modal kerja akan dipakai untuk menunjang operasional gerai Depo Bangunan.

"Dengan kredit investasi, diharapkan bisa digunakan secara optimal untuk belanja capex maupun pembangunan konstruksi toko-toko DEPO," sebut Erwan.

Selain ekspansi gerai dan pengembangan omnichannel, Amanda menjelaskan DEPO juga menjalankan tiga strategi lain. Yakni pengembangan produk, yang diharapkan bisa meningkatkan marjin laba. DEPO akan memfokuskan pengembangan house brand pada kategori produk yang memberikan kontribusi signifikan.

Kategori produk tersebut terutama pada bahan bangunan dan bahan finishing. Mencakup produk builder’s hardware berteknologi digital, produk-produk plumbing seperti pompa dan wastafel, furniture, produk rumah tangga, serta material bangunan inovatif.

Secara bersamaan, DEPO akan meningkatkan diversifikasi supply serta kerjasama dengan pemasok melalui pembaruan fitur vendor package, dengan penambahan fitur yang lebih komprehensif. Sedangkan strategi lainnya meliputi peningkatan efisiensi & proses, serta penguatan fondasi untuk pertumbuhan, termasuk dari sisi manajemen sumber daya manusia. 

Dengan berbagai strategi tersebut, Amanda optimistis DEPO bisa menjaga pertumbuhan kinerja. Di sisi yang lain, meski di tengah tahun politik yang dibayangi risiko ketidakpastian, Amanda menaksir sektor properti masih bergairah.

Apalagi dengan adanya stimulus berupa insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung pemerintah (DTP).

"Dengan adanya fasilitas seperti insentif PPN DTP, kami yakin bisnis ritel bahan bangunan semakin punya ruang untuk berkembang," kata Amanda.

Toh, ketika penjualan pada proyek properti lesu, DEPO masih bisa menyasar pasar renovasi.

"Untuk memitigasi risiko. Kalau pasar properti sedang tidak bergairah, kami fokus ke market renovasi. Tapi kami percaya pasar properti masih berkembang, termasuk di luar Jawa," tandas Amanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×