Reporter: Auriga Agustina | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) optimistis pendapatan tahun ini bisa tumbuh 10% dari tahun lalu. Emiten bir ini menargetkan penjualan sebesar Rp 897,79 miliar.
Direktur pemasaran DLTA Rony Titheruw mengatakan, perseroan akan fokus untuk melakukan ekspansi ke mancanegara salah satunya adalah negara Vietnam dan juga Thailand. Kedua negara Asia Tenggara itu merupakan pasar potensial bir.
"Vietnam dan Thailand berpotensi untuk bir, selain itu dengan adanya ekspor akan membantu pemerintah untuk menguatkan rupiah," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (27/1).
Sejatinya, DLTA telah memiliki beberapa pangsa pasar ekspor, namun yang aktif hanya di negara Timor Leste dan Taiwan. DLTA juga berharap pada penjualan Anker Lychee bir rasa manis yang dirilis pada Desember lalu.
Mengintip laporan keuangan perseroan pada kuartal III/2018 silam, penjualan ekspor berkontribusi 0,44% ke total penjualan bersih. Pada kuartal III/2018 DLTA membukukan penjualan bersih sebesar Rp 627,785 miliar.
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai, target penjualan bersih DLTA naik 5% pada tahun lalu diproyeksikan dapat tercapai, alasannya sejak 2016 silam DLTA selalu membukukan penjualan 70% di kuartal III dari target yang ditetapakan.
"Pada kuartal III tahun lalu, penjualan Rp 627,76 miliar, artinya jika disetahunkan penjualan dapat mencapai Rp 816,18 miliar, bahkan dapat melampaui," katanya.
Sementara dari segi saham, menurutnya secara fundamental DLTA masih layak dikoleksi untuk jangka panjang. Sebab Net Profit Margin (NPM) DLTA 37% diatas pesaingnya seperti MLBI yang hanya 32,49%.
Selain itu Price Earning Ratio (PER) masih di bawah 14 kali, lebih rendah dibandingkan dengan PER Industrinya yang berada dikisaran 18 kali. Hingga satu tahun ke depan, Sukarno memprediksi target harga DLTA dapat mencapai Rp 6.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News