kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Delisting, besok UNTX mulai tender offer


Senin, 31 Agustus 2015 / 16:10 WIB
Delisting, besok UNTX mulai tender offer


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pemilik saham utama PT Unitex Tbk (UNTX) akan mulai mengeksekusi penawaran tender (tender offer) atas saham publik mulai besok, Selasa (1/9) hingga 30 September 2015. Total dana yang akan dikeluarkan untuk aksi tersebut sekitar Rp 5,4 miliar.

Dalam pernyataan resmi, Unitika Ltd, pemilik saham UNTX akan membeli saham Unitex yang ada di publik sebanyak 1,01 juta saham. Harga tender offer dibanderol Rp 5.305 per saham. Periode tender offer ini mundur dari perkiraan jadwal semula, yakni 11 Agustus-10 September 2015.

Pasalnya, perseroan baru mendapat efektif untuk melakukan tender offer pada 28 Agustus 2015 kemarin. Adapun, pemilik saham UNTX saat ini terdiri dari Unitika sebesar 69,37%, Henry Onggo sebesar 9,4%, dan Henry Lohanata sebanyak 8,61%. Sisanya, sebesar 12,62% merupakan milik publik. Adapun, jumlah saham beredar UNTX tercatat sebesar 8,06 juta saham.

Dengan berakhirnya periode penawaran tender, maka tidak lama lagi, UNTX akan meninggalkan papan pencatatan BEI. Hal ini lazim disebut delisting sukarela (voluntary delisting). Unitika yang berbasis di Jepang ini memutuskan untuk go private lantaran harga saham UNTX yang relatif stagnan.

Pemegang saham minoritas perseroan juga dinilai tidak lagi peduli atas kinerja Unitex. Hal itu tercermin dari minimnya jumlah pemegang saham yang hadir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Selain itu, jumlah pemegang saham tidak lagi memenuhi ketentuan BEI dan ekuitas UNTX yang negatif tidak memungkinkan perseroan membagikan dividen.Hingga Juni 2015, perseroan mencatatkan rugi bersih senilai US$ 577.205. Hal ini membuat nilai akumulasi kerugian perseroan bertambah menjadi US$ 29,33 juta dari US$ 28,75 pada akhir 2014 lalu. Defisiensi modal perseroan pun membengkak dari US$ 17,24 juta menjadi US$ 17,82 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×