Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Harga kontrak emas terjungkal ke bawah level US$ 1.700 per troy ounce tadi malam. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.27 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember diperdagangkan di posisi US$ 1.703,30 per troy ounce di Comex, New York. Pasca penutupan, kontrak yang sama sempat menyentuh level US$ 1.698,70 per troy ounce, level terendah untuk kontrak teraktif sejak 7 September lalu.
Penurunan harga emas terjadi setelah Pimpinan Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi bilang bahwa upayanya untuk membeli obligasi pemerintah tidak akan memicu inflasi. "Berdasarkan penilaian kami, risiko terbesar terhadap kestabilan harga adalah kejatuhan harga-harga di sejumlah negara Eropa," jelas Draghi di Berlin.
Dalam keterangannya kemarin (24/10), ECB juga bilang bahwa tingkat pengangguran masih tetap akan melonjak meskipun pihaknya mempertahankan kebijakan pembelian surat utang senilai US$ 40 miliar sebulan terhadap aset-aset kredit perumahan. Sekadar mengingatkan, tahun ini, lonjakan harga emas dipicu oleh langkah the Federal Reserve yang berniat meningkatkan kebijakan stimulus ekonominya.
"Pasar mencemaskan bakal terjadinya deflasi, dan hal itu tidak baik untuk emas," jelas Michael Gayed, chief investment strategist and co-portfolio manager ATAC Inflation Rotation Fund Pension Partners LLC di New York. Dia juga bilang, belum ada pernyataan terbaru dari the Fed, sehingga pasar emas masih terlihat bearish.
Sementara itu, Frank McGhee, head dealer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago bilang, tidak ada sentimen yang menyokong harga emas sejak tidak ada pembicaraan mengenai kenaikan inflasi. "Perlambatan ekonomi juga memberatkan langkah emas," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News