Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar rupiah menguat tipis pada Selasa (5/9). Di pasar spot, valuasi rupiah berada di Rp 13.338 per dollar Amerika Serikat (AS) menguat tipis 0,01%. Senada, kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan penguatan 0,06% ke Rp 13.336.
Menurut Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual, rupiah berpeluang melemah tipis pada perdagangan Rabu (6/9). Sentimen positif masih minim di tengah ketengangan geopolitik yang terus berlanjut. Pasar keuangan nampaknya masih merespon dengan masuk ke aset safe haven.
"Tak hanya itu, pasar juga masih menanti sejumlah data kinerja ekonomi AS seperti pemesanan barang tahan lama dan hasil penjualan ritel kawasan Eropa," kata David kepada KONTAN, Selasa (5/9). Namun, dia melihat deflasi Agustus menjadi sentimen positif.
Research & analyst Valbury Asia Sekuritas Lukman Leong mengatakan, deflasi yang disebabkan oleh penurunan harga ini jauh lebih baik ketimbang bila disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat. Karena artinya pemerintah mulai menekan harga seperti yang terjadi melalui operasi pengendalian harga pasar. "Kalau deflasi terus-menerus baru jadi mengkhawatirkan," paparnya.
Tambah lagi, posisi dollar AS yang memiliki tendesi melemah semakin memberikan penguatan pada mata uang Garuda. Pasalnya kans kenaikan suku bunga The Fed berada di kisaran 40% sampai akhir tahun.
David memprediksi, rupiah akan bergerak melemah tipis dengan kisaran Rp 13.310-Rp 13.360. Sedangkan Lukman melihat rupiah berpeluang menguat dengan kisaran Rp 13.320-Rp 13.340.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News