Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data inflasi Indonesia periode Agustus 2018 diproyeksikan stabil dan bisa membuat rupiah stabil setelah terpuruk menyentuh level terendah sejak dua dekade terakhir.
Mengutip Bloomberg, Jumat (31/8) rupiah ditutup pada melemah 0,20% ke Rp 14.710 per dollar AS.
Satria Sambijantoro Chief Economist Bahana Sekuritas memproyeksikan data inflasi yang ia proyeksikan berada di 3,4% bisa membuat rupiah bergerak stabil sepekan depan.
"Data inflasi kita proyeksikan bagus di 3,4% meski diatas prediksi Bank Indonesia, tapi ini relatif rendah dibanding historical pattern inflasi Indonesia yang pernah di 5%," kata Satria, Jumat (31/8).
Dengan inflasi yang masih rendah dan tingkat yield obligasi tinggi, maka hal ini bisa menjadi sentimen positif untuk asing masuk ke pasar obligasi dan bisa mendorong rupiah untuk setidaknya bergerak lebih stabil.
Rupiah Satria proyeksikan stabil juga karena mendengar komitmen pejabat Bank Indonesia yang mengatakan akan menstabilisasi rupiah.
"Sepekan depan rupiah masih stabilisasi," kata Satria.
Pergerakan rupiah sepekan depan, investor akan fokus juga menanti perkembangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang hendak keluar dari Wolrd Trade Organization (WTO).
Namun, Satria optimis fundamental dalam negeri masih solid. "Data inflasi Agustus meminimalisir potensi rupiah untuk melemah di pekan depan," kata Satria.
Sepekan depan Satria memproyeksikan rupiah bergerak direntang Rp 14.690 per dollar AS hingga Rp 14.750 per dollar AS.
Sedangkan, rupiah di perdagangan Senin (3/8) Satria proyeksikan berpotensi menguat setelah mengalami koreksi tajam. Rentang rupiah besok diproyeksikan berada di Rp 14.690 per dollar AS hingga Rp 14.710 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News