kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Data Inflasi AS Akan Menyetir Pergerakan Rupiah pada Kamis (12/6)


Rabu, 11 Juni 2025 / 18:12 WIB
Data Inflasi AS Akan Menyetir Pergerakan Rupiah pada Kamis (12/6)
ILUSTRASI. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat tipis 0,09% secara harian ke Rp 16.260 per dolar AS pada perdagangan Rabu (11/6).


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika (AS). Mata uang garuda ini diperkirakan masih akan berkonsolidasi karena investor cenderung wait and see.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat tipis 0,09% secara harian ke Rp 16.260 per dolar AS pada perdagangan Rabu (11/6). Adapun rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) juga menguat tipis 0,06% ke 16.265 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah salah satunya didukung capital inflow yang cukup kuat belakangan ini.

Disamping itu, investor masih menantikan hasil konkret dari pembicara kesepakatan tarif AS - China. Memasuki hari kedua gelar diskusi ini, sinyal de-ekslasi semakin terlihat ketika kedua negara tersebut menyiratkan bahwa telah mencapai kerangka kerja untuk mencapai pembicaraan dagang. 

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 16.260 Per Dolar AS Pada Hari Ini (11/6)

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menilai, sinyal ini telah mengimbangi berita tentang putusan banding kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, Selasa (10/6).

Dalam putusannya, pengadilan banding AS untuk federal di Washington menyatakan, Trump diizinkan untuk terus memberlakukan tarif impornya untuk sementara waktu. 

Menurut Ibrahim, fokus pasar saat ini tertuju pada rilis data inflasi AS bulan Mei. Data diperkirakan akan sedikit menguat, tetap stabil disekitar level yang terlihat sepanjang sebagian besar tahun 2025.

“Jika sesuai ekspektasi pasar, maka ini akan mendorong Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan suku bunga,” jelas Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (11/6).

Untuk perdagangan Kamis (12/6), mata uang rupiah kemungkinan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. “Perkiraan akan berada direntang Rp 16.250 - Rp 16.300 per dolar AS,” kata Ibrahim.

Lukman melanjutkan, jika data aktual inflasi AS melampaui ekspektasi pasar, maka rupiah berpotensi melemah  pada rentang Rp 16.200 - Rp 16.200 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat Tipis ke Rp 16.260 Per Dolar AS, Rabu (11/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×