Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang euro kekurangan tenaga meski didukung oleh membaiknya data ekonomi Eropa. Euro akhirnya terseret di hadapan dollar AS.
Mengutip Bloomberg, Senin (6/2) pukul 19.00 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,43% ke level 1,0737 dibanding sehari sebelumnya.
Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures mengatakan, pasangan EUR/USD sudah menguat cukup signifikan sehingga mengalami koreksi teknikal. "EUR/USD mencatat enam kali penguatan mingguan dalam tujuh pekan terakhir," paparnya.
Data ekonomi Eropa yakni pesanan pabrik Jerman bulan Desember sebenarnya naik ke level 5,2% dibanding bulan sebelumnya minus 3,6%. Data ini pun gagal mengangkat euro di hadapan USD.
Di sisi lain, the greenback juga tengah mendapat tekanan dari data Amerika Serikat (AS) pekan lalu. Angka tenaga kerja yakni Non Fram Payroll (NFP) bulan Januari naik sebesar 227.000, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 157.000.
Tetapi tingkat pengangguran di level 4,8% atau lebih tinggi dari sebelumnya 4,7%. Lalu tingkat upah turun ke level 0,1% dari sebelumnya 0,2%.
"Koreksi dollar AS sebelumnya cukup tajam, membuat EUR/USD overbought dan akhirnya berbalik arah," lanjut Nizar.
Selanjutnya, gubernur Bank Central Eropa (ECB), Mario Draghi akan berbicara di depan perlemen Eropa. Pelaku pasar kemungkinan akan menyorot arah kebijakan ECB selanjutnya sehingga dapat mempengaruhi laju euro.
Sedangkan USD masih minim sentimen. Nizar memperkirakan pasangan EUR/USD akan melanjutkan pelemahan pada Selasa (7/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News