Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. The greenback perlahan mendapatkan kembali kekuatannya setelah koreksi panjang yang diderita sejak awal pekan. Euro yang minim kekuatan pun harus mengakui keunggulan USD di perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (25/1) pukul 17.33 WIB pasangan EUR/USD tergelincir 0,31% ke level 1,0715 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan koreksi yang diderita euro datang akibat sajian data ekonomi yang mixed. Di satu sisi data neraca penjualan ritel Itali Desember 2016 dirilis negatif minus 0,7% dari sebelumnya 1,2%.
Namun di sisi lain, iklim konsumer Jerman tumbuh dari 9,9 menjadi 10,2, lalu tingkat pengangguran Spanyol juga menurun dari 18,9% menjadi 18,6%. Hanya saja setelah menguat beberapa waktu terakhir Tonny memperkirakan koreksi yang terjadi wajar.
“Ada aksi profit taking yang mendukung pasar sesaat melepaskan euro sembari menanti rilis data AS selanjutnya untuk menentukan pergerakan ke depan,” jelas Tonny.
Memang, saat ini pasar menanti rilis data klaim pengangguran mingguan AS yang diduga membengkak dari 234.00 menjadi 247.000. Tentunya itu bisa memojokkan pergerakan USD jika benar dirilis negatif.
Secara harian, Tonny menebak peluang EUR/USD berbalik arah bisa datang jika pasar memilih melepaskan USD lagi.
“Namun ada hasil pertemuan Euro Group yang dinanti pasar. Pada dasarnya euro terserang katalis negatif juga dari kekhawatiran proses Brexit ke depannya,” kata Tonny. Maka meski berpeluang jaga kesempatan rebound, tren keseluruhan EUR/USD masih tetap bearish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News