Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan hingga 1,95% dalam sepekan terakhir. IHSG kembali terkoreksi sebesar 6,22 poin atau 0,14% ke level 4.507,607 pada perdagangan Jumat (15/5).
Investor asing mencatat net sell atau jual bersih investor asing sebesar Rp 1,09 triliun. Ada sebanyak 221 saham turun harga, kemudian 149 saham naik, serta 167 saham stagnan.
Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini sebanyak 5,96 miliar dengan nilai perdagangan Rp 7,20 triliun dan total frekuensi 545.954 kali.
Baca Juga: IHSG melorot 1,95% sepekan, sektor keuangan jadi pemberat bursa
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, sentimen dari domestik cukup dominan mempengaruhi pergerakan IHSG dalam seminggu terakhir. Salah satunya data terkait non performing loan (NPL) Perbankan Indonesia dari 2,53% pada Desember 2019 naik menjadi 2,77% di Maret 2020.
"Perkembangan terkait restrukturisasi kredit juga memberikan sentimen psikologis yang cenderung negatif ke sektor perbankan," kata Valdy kepada Kontan.co.id, Jumat (15/5).
Masih dalam negeri, sambungnya, pelaku pasar juga mencermati rilis laporan keuangan kuartal pertama 2020 dari emiten-emiten yang tercatat di BEI.
Baca Juga: IHSG ditutup melemah 0,43% ke 4.494 pada akhir sesi I hari ini
Sementara dari luar negeri, ada pengaruh meningkatnya tensi politik antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, terkait isu pandemi Covid-19 juga turut mewarnai pasar. "Ketegangan ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi progress trade deal antara kedua negara tersebut," imbuhnya.
Valdy memprediksi, pelemahan IHSG masih berlanjut di awal pekan Senin (18/5). Pelemahan tersebut seiring dengan proyeksi berlanjutnya kecenderungan aksi jual investor asing.
Sebagai informasi, akumulasi net sell investor asing mencapai Rp 4 triliun sepanjang sepekan terakhir. Pada hari ini, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih menjadi net sell terbesar investor asing dan disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News